Mukomuko Bengkulu (ANTARA) - Dinas Perikanan Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu, mengatakan mayoritas nelayan di daerah ini semakin peduli terhadap keselamatan diri ketika melakukan aktivitas melaut terutama saat cuaca ekstrim.
#Dia, walaupun saat cuaca ekstrim sudah siap dengan cara melihat kondisi. Dia kini sangat peduli atau sangat memperhatikan kondisi cuaca sebelum melaut," kata Kabid Perikanan Tangkap Dinas Perikanan Kabupaten Mukomuko Warsiman di Mukomuko, Senin.
Dia mengatakan hal itu terkait dengan kondisi nelayan setempat saat cuaca ekstrim yang melanda daerah ini termasuk perairan laut daerah ini sejak sepekan terakhir.
Karena kepedulian nelayan Mukomuko terhadap keselamatan dirinya tersebut, kata dia pula, kalau pun misalnya nelayan berangkat melaut dan melihat cuaca buruk, maka mereka memilih kembali.
Dia menyatakan, bukti nelayan kini memang benar-benar memperhatikan keselamatan diri dengan tidak memaksakan diri untuk mencari ikan di perairan laut.
Dengan kata lain, kata dia, nelayan setempat selalu memperhatikan dan mengintai cuaca di wilayahnya ketika akan melaut.
Sementara itu, dia mengatakan, belum ada laporan dari nelayan terkait perahu yang karam ketika melaut saat cuaca ekstrim sekarang ini.
Dia berharap, mudah-mudahan tidak ada perahu nelayan di daerah ini yang mengalami kecelakaan di perairan laut daerah ini.
Kepala Bidang Kedaruratan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Mukomuko Ahmad Hidayat Syah mengatakan, Berdasarkan informasi dari BMKG Mukomuko termasuk wilayah terdampak cuaca ekstrim mulai tanggal 14-16 Desember 2025.
Kemudian, tinggi gelombang berkisar 2,5 meter sampai 4,0 meter berpeluang terjadi di Samudra Hindia Barat Kepulauan Mentawai dan Samudra Hindia Barat Bengkulu yang berada dekat perairan laut Kabupaten Mukomuko.
Dia mengatakan, tinggi gelombang berkisar 2,5 meter sampai 4,0 meter tersebut berisiko terhadap keselamatan pelayaran seperti perahu nelayan di daerah ini.
Untuk itu, kata dia, masyarakat bermukim dekat sungai untuk selalu waspada terhadap banjir yang berasal dari luapan sungai, termasuk dari genangan yang tidak bisa mengalir karena tidak ada saluran air.
