Mukomuko (Antara) - Pemerintah Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu, memprogramkan pemetaan perkebunan kelapa sawit petani yang sedikit hasil tandan buah segar agar bertahap dibantu bibit unggul.

"Saya sudah perintahkan dinas agar memetakan luas perkebunan sawit petani khusus yang produktivitas tandan buah segar kelapa sawit sedikit agar diusulkan bantuan bibit sawit unggul," kata Bupati Mukomuko, Ichwan Yunus, di Mukomuko, Senin.

Namun, kata dia, dirinya sempat kecewa setelah memperhatikan kinerja pejabat untuk program ini yang  tanpa didukung dengan data luas perkebunan rakyat.

"Bagaimana kita mau cerita perencanaan di bidang perkebunan kalau data luas perkebunan rakyat saja sampai sekarang belum ada," ujarnya.

Ia mengatakan, program ini bagus yakni memberikan bantuan bibit sawit unggul untuk petani sawit yang menggunakan bibit asalan di lahan perkebunannya.

Menurut dia, meskipun kegiatan itu baru mau dilaksanakan sekarang tetapi tujuannya jangka panjang agar produktivitas tandan buah segar (TBS) kelapa sawit petani setempat meningkat.

"Kalau petani masih bertahan pakai bibit yang sekarang maka produksi TBS kelapa sawit petani sampai kapan pun tetap rendah dibandingkan tanaman kelapa sawit perusahaan," ujarnya.

Dikatakannya, dirinya mau instansi itu punya data luas perkebunan rakyat termasuk jumlah produksi TBS kelapa sawit agar pemerintah punya pedoman untuk menganggarkan dana untuk kegiatan tersebut.

Kabid Perkebunan Dinas Pertanian, Peternakan, Perkebunan, dan Kehutanan Kabupaten Mukomuko Wahyu Hidayat mengakui jika bupati sedih mengetahui produktivitas kebun sawit petani setempat.

"Bupati sudah berusia 10 tahun di daerah ini tetapi hasil produksi TBS kelapa sawit petani tidak ada peningkatan," ujarnya.

Terkait dengan data luas perkebunan dan produktivitas TBS kelapa sawit di daerah itu, kata dia, pihaknya punya data kasar atau sementara tahun 2013.

Ia menyebutkan, dalam data tahun 2013 tersebut hasil produksi TBS kelapa sawit petani setempat sebesar 1.200 kilogram per hektare dan yang paling tinggi 1.300 kilogram di Kecamatan Air Dikit.

"Produksi tanaman kelapa sawit petani kita memang rendah dibanding produksi tanaman kelapa sawit perusahaan sebesar 2.000 Kilogram per hektare," ujarnya lagi.

Ia menerangkan, bahwa produksi sawit petani setempat ada yang hanya 700 kilogram per hektare per bulan.

Menurut dia, rendahnya produksi sawit petani sawit setempat karena bibit yang digunakan bibit asalan selain itu pemeliharaan menggunakan pupuk yang masih kurang.***2***

Pewarta:

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2014