Jakarta (ANTARA Bengkulu) - Komite Penyelamat Sepak Bola Indonesia (KPSI) akan memfasilitasi 81 pemilik suara PSSI untuk bertemu dengan tim pencari fakta yang ditugaskan oleh badan sepak bola dunia FIFA.

"Kami akan menyediakan bukti-bukti tertulis dan visual. Selain itu sebanyak 81 pemilik suara akan kami fasilitasi untuk bertemu secara langsung dengan tim pencari fakta," kata anggota Komisi Eksekutif PSSI versi KPSI Jamal Azis dalam jumpa pers di Jakarta, Senin.

Sebanyak 81 pemilik suara, yang sebelumnya menghadiri Kongres Luar Biasa PSSI-KPSI pada 18 Maret lalu di Jakarta, terdiri dari 26 Pengurus Provinsi PSSI, 13 klub Indonesia Super League (ISL), 13 klub Divisi Utama, 12 klub Divisi I, 12 klub Divisi II, dan 5 klub Divisi III.

Menurut Jamal, 81 pemilik suara tersebut adalah para pemilik PSSI sehingga langkah yang paling adil yang harus diambil adalah mempertemukan tim pencari fakta dengan para pemilik suara PSSI tersebut, bukan dua kubu yang bertikai, yaitu PSSI versi Djohar Arifin dan versi KPSI.

"Biarkan mereka yang bicara tentang apa yang terjadi, bukan saya, karena saya yang berseteru," kata Jamal.

FIFA telah memberikan waktu kepada PSSI hingga 15 Juni 2012 untuk menyelesaikan berbagai masalah persepakbolaan nasional sebelum mendapatkan sanksi internasional.

Dalam kesempatan yang sama, Sekjen KPSI Hinca Panjaitan mengatakan KPSI akan berusaha semaksimal mungkin agar Indonesia terhindar dari sanksi setelah 15 Juni mendatang.

Para pemilik suara tersebut telah memberi mandat ke KPSI agar sepak bola Indonesia punya legitimasi, kata Hinca.

Berdasarkan surat dari FIFA pada 26 Maret, anggota tim pencari fakta yang akan dikirim ke Indonesia adalah Wakil Ketua Konfederasi Sepak Bola Asia (AFC) HRH Pangeran Abdullah Ibnu Sultan Ahmad Shah, anggota Komite Eksekutif AFC Dato' Worawi Makudi, Sekjen AFC Dato' Alex Soosay, dan Ketua Hubungan Internasional AFC James Johnson.

Tim pencari fakta diharapkan tiba di Indonesia pada pekan ini.

(T.A059/I015)

Pewarta:

Editor : AWI-SEO&Digital Ads


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2012