Mukomuko (Antara) - Pihak swasta kurang tertarik  berinvestasi di pusat kota Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu, karena rendahnya daya beli masyarakat di wilayah tersebut.

"Daya beli masyarakat di Kecamatan Kota Mukomuko ini rendah sehingga beberapa swasta yang mau berinvestasi di wilayah ini akhirnya tidak jadi," kata Kabid Perdagangan Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, dan Usaha Kecil Menengah Kabupaten Mukomuko, Hanif, di Mukomuko, Minggu.

Ia mengatakan, seperti swasta yang pernah mau mendirikan usaha ayam goreng atau "Kentucky Fried Chicken", namun tidak jadi karena alasan tidak masuknya usaha tersebut di wilayah itu.

Padahal, kata dia, pihaknya telah memberikan kesempatan bagi swasta itu menempati kios pasar secara gratis selama satu tahun tetapi dia tetap tidak bersedia.

Menurut dia, akhirnya swasta itu memilih membuka usahanya di Kecamatan Lubuk Pinang yang berada sekitar 30 kilometer dari pusat kota kabupaten itu.

Tidak hanya swasta di bidang usaha makanan yang kurang tertarik, kata dia, tetapi di Kecamatan Kota Mukomuko ini tidak dilirik oleh pihak perbankan.

Dia mengatakan, sejumlah bank swasta, justru lebih memilih membuka usahanya di kecamatan di daerah itu ketimbang di pusat kota kabupaten setempat.

Ia menyebutkan, tiga kecamatan di daerah itu yang perputaran uangnya besar setiap hari, pertama di Kecamatan Ipuh, Kecamatan Penarik, dan Kecamatan Lubuk Pinang.

Sedangkan, lanjutnya, di Kecamatan Kota Mukomuko ini mayoritas yang banyak itu pembeli dari kalangan pegawai negeri sipil (PNS) yang tingkat ekonominya terbatas.

"Kalau mengandalkan PNS saja tidak cukup karena kehidupan PNS itu terbatas apalagi mereka yang telah menjadikan SK sebagai agunan pinjaman di bank sehingga penghasilan setiap bulan mencukupi untuk makan saja," ujarnya lagi.

Menurut dia, meskipun hanya tiga kecamatan yang menjadi pusat perbelanjaan terbesar di daerah itu namun masyarakat dari kecamatan lain masih dapat menjangkaunya untuk membeli berbagai kebutuhan yang tidak ada di wilayahnya.

"Kemajuan daerah itu butuh proses panjang, setelah penduduknya banyak, dengan sendirinya wilayah itu maju," ujarnya. ***2***

Pewarta:

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2014