Singapura (Antara) - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menginginkan presiden terpilih periode 2014-2019 Joko Widodo dapat melakukan rekonsiliasi dengan kubu kekuatan politik pendukung Prabowo Subianto.
"Saya berharap pemerintahan Bapak Joko Widodo tidak harus terus menerus menjaga jarak. Bagus kalau melaksanakan rekonsiliasi," kata Presiden Yudhoyono dalam jumpa pers dengan sejumlah media Indonesia di Singapura, Kamis.
Menurut Yudhoyono, kekuatan politik Prabowo Subianto juga merupakan bentuk kekuatan yang besar mengingat tipisnya perbedaan jumlah suara yang diperoleh kedua sosok tersebut dalam Pemilihan Presiden 2014.
Ia berpendapat bila antara kubu Jokowi dan kubu Prabowo "saling menyapa" dengan baik dan konstruktif maka akan terjadi rekonsiliasi yang bakal berdampak kepada semakin teduh dan damainya kondisi politik di Tanah Air.
Selain itu, ujar dia, dengan adanya rekonsiliasi maka pemerintahan baru mendatang juga diyakini akan lebih mulus dalam menerapkan kebijakan karena dapat mengatasi tekanan yang keras seperti dari pihak DPR.
"Lebih bagus lagi ajaklah pihak yang lain.. Itu bagus, itu mulia," katanya.
SBY secara pribadi mengutarakan harapannya dan mendoakan selalu pemerintahan Jokowi ke depannya agar dapat bekerja sama dengan baik dengan negara-negara sahabat.
Namun, Presiden Yudhyono juga mengatakan hal itu disampaikan bukan dengan maksud untuk "ngerecoki" tetapi hanya bentuk berbagi pengalaman.
Apalagi, para capres juga telah mengemukakan janji-janji selama masa kampanye yang juga mesti ditepati bagi pihak yang memegang mandat pemerintahan.
"Tinggal beliau (Jokowi) melaksanakan karena rakyat masih ingat satu demi satu," katanya.
Presiden juga mengemukakan agar berbagai pihak dapat membantu Kepala Negara RI selanjutnya untuk dapat membangun negara yang ke depannya semakin lebih baik.***1***
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2014