Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah meminta Pemerintah Kota Bengkulu fokus menangani masalah sampah di wilayahnya.

"Saya minta pemerintah kota serius menangani sampah, karena saya lihat di pusat pusat kota banyak sekali pembuangan sampah tidak pada tempatnya," katanya di Kantor Gubernur Bengkulu, Selasa.

Sejak 5 Januari 2023, kegiatan penanganan sampah di Kota Bengkulu terganggu karena kerusakan alat berat di Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) Air Sebakul. Akibatnya, sampah menumpuk di jalan protokol dan lingkungan permukiman di kota itu.

Oleh karena itu, Dinas Lingkungan Hidup Kota Bengkulu berencana membeli ekskavator baru untuk mendukung penanganan sampah di TPA Air Sebakul.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Bengkulu Riduan menyebutkan bahwa pemerintah kota mengalokasikan dana untuk pengadaan alat berat pendukung penanganan sampah dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Tahun 2023.

Selain itu, Dinas Lingkungan Hidup Kota Bengkulu berupaya memperluas lahan untuk penanganan sampah karena sampah di TPA di Air Sebakul sudah melampaui kapasitas lahan yang tersedia.

"Perluasan TPA Air Sebakul terus kita upayakan dengan terus melakukan negosiasi dengan para pemilik tanah di sekitar TPA, namun belum ada yang mau menjualnya dan kalaupun ada yang menawarkan, itu pun dengan harga tinggi," kata Riduan.

Menurut dia, lahan TPA Air Sebakul yang luasnya sekitar 6,8 hektare telah penuh dengan sampah warga kota dan diperkirakan hanya bisa digunakan untuk menampung sampah hingga sekitar satu tahun lagi.

Sampah yang masuk ke TPA Air Sebakul, ia mengatakan, saat ini berkisar 300 hingga 350 ton per hari.
 

Pewarta: Anggi Mayasari

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2023