Mukomuko (Antara) - PT PATI perusahaan perkebunan di Kecamatan Pondok Suguh, Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu, menginvestasikan dana sebesar Rp60 miliar untuk mendirikan pabrik kelapa sawit atau PKS berkapasitas 60 ton per jam di daerah itu.

"Dana investasi telah kami sampaikan ke Kantor Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Mukomuko sebesar Rp60 miliar," kata Kepala Cabang PT PATI Kabupaten Mukomuko, Suherman, di Mukomuko, Jumat.

Ia mengatakan, meskipun perusahaan perkebunan itu yang membuka cabang dan berinvestasi membangun pabrik tetapi pabrik tersebut di bawah naungan PT Muko Panen Raya Abadi.

Saat ini, lanjutnya, pihaknya masih mencari lokasi baru dengan luas 25 hektare. Sedangkan lokasi lama tidak disetujui oleh warga Desa Air Biku, Kecamatan Pondok Suguh.

Ia berharap, perangkat desa dan warga membantu perusahaan mencarikan lahan yang dibutuhkan jauh dari permukiman penduduk dan sungai.

Sedangkan lahan perkebunan kelapa sawit yang menjadi kebun inti pabrik ini nantinya, lanjut dia, lahan milik PT PATI seluas 3000 hektare dan yang telah menghasilkan seluas 600 hektare.

"Kalau lahan kita sudah siap, selanjutnya tinggal membangun pabriknya," ujarnya lagi.

Terkait tenaga kerja, pihaknya setuju kesepakatan warga setempat terkait tenaga kerja di perusahaan itu.

"Tenaga kerja sesuai kesepakatan dengan Desa Batu Enjung, Desa Air Bikuk, dan Desa Bunga Tanjung, warga setempat," ujarnya.

Ia menyebutkan, sebanyak 500 orang tenaga kerja yang dibutuhkan oleh perusahaan setelah pabrik kelapa sawit yang dibangun di daerah itu beroperasi.

Menurut dia, pihaknya akan memprioritaskan warga setempat sebagai tenaga kerja di perusahaan itu.

Kecuali, katanya, tenaga ahli, perusahaan akan membuka lamaran secara umum, lalu dilakukan proses seleksi, dan wawancara.

Sedangkan tenaga kerja yang bukan ahli, sebutnya, pihaknya memberikan kesempatan kepada warga setempat terutama di tiga desa penyangga dengan perusahaan.     

Karena, lanjutnya, salah satu tujuan berdirinya pabrik kelapa sawit perusahaan tersebut agar dapat bekerjasama dan membantu meningkatkan ekonomi warga dan pendapatan desa setempat.

Selain itu, lanjutnya, perusahaan juga bermitra dengan badan usaha milik desa atau BUMDes agar adanya pendapatan untuk badan usaha di desa tersebut.***2***

Pewarta:

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2014