Aparat Kepolisian Resor (Polres) Rejang Lebong, Bengkulu saat ini tengah memburu terduga pelaku pembunuhan seorang petani di Kecamatan Sindang Beliti Ulu (SBU), setelah memergoki pencuri yang sedang mengambil buah petai di kebun miliknya.
Kapolres Rejang Lebong AKBP Tonny Kurniawan di Mapolres Rejang Lebong, Rabu, mengatakan kasus pembunuhan ini dialami Mini (42) warga Desa Apur, Kecamatan Sindang Beliti Ulu pada Selasa (31/1) sekitar pukul 21.30 WIB. Korban meninggal dunia dengan kondisi mengenaskan akibat luka bekas sabetan senjata tajam di bagian leher dan luka lebam di bahu serta leher sebelah kanan.
"Korban ini bermula saat mau pulang ke rumah mendapat kabar jika ada orang yang dicurigai mengambil petainya, kemudian korban mengeceknya dan memergoki aksi pencurian itu. Mungkin setelah di tegur mereka (pelaku) tidak terima sehingga membunuh korban," kata dia.
Dia menjelaskan, kasus pembunuhan tersebut sudah ditangani oleh Polsek Padang Ulak Tanding dan Satreskrim Polres Rejang Lebong, di mana saat ini petugas di lapangan tengah mengejar terduga pelaku yang identitasnya sudah diketahui.
Berdasarkan keterangan sejumlah saksi, kata dia, pembunuhan ini diduga pelakunya ada dua orang, satu diantaranya sudah diamankan petugas.
"Satu orang ini masih di dalami apa peran sertanya dalam kejadian itu. Sedangkan hasil visum diketahui korban mengalami luka sayatan senjata tajam di bagian leher, seperti ditebas," terangnya.
Kasus pembunuhan petani kopi di Desa Apur itu sendiri diketahui bermula saat keluarga korban, Rozak dan Basri mencari keberadaan korban yang hingga malam belum pulang ke rumah setelah berangkat ke kebun sejak siang hari.
Kedua orang keluarga korban ini sekitar pukul 21.30 WIB berhasil menemukan korban sudah meninggal dunia tidak jauh dari kebun milik korban. Jasad korban sekitar pukul 23.42 WIB di evakuasi petugas ke RSUD dr M Sobirin Kota Lubuklinggau, Sumsel, guna dilakukan visum et refertum.
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2023
Kapolres Rejang Lebong AKBP Tonny Kurniawan di Mapolres Rejang Lebong, Rabu, mengatakan kasus pembunuhan ini dialami Mini (42) warga Desa Apur, Kecamatan Sindang Beliti Ulu pada Selasa (31/1) sekitar pukul 21.30 WIB. Korban meninggal dunia dengan kondisi mengenaskan akibat luka bekas sabetan senjata tajam di bagian leher dan luka lebam di bahu serta leher sebelah kanan.
"Korban ini bermula saat mau pulang ke rumah mendapat kabar jika ada orang yang dicurigai mengambil petainya, kemudian korban mengeceknya dan memergoki aksi pencurian itu. Mungkin setelah di tegur mereka (pelaku) tidak terima sehingga membunuh korban," kata dia.
Dia menjelaskan, kasus pembunuhan tersebut sudah ditangani oleh Polsek Padang Ulak Tanding dan Satreskrim Polres Rejang Lebong, di mana saat ini petugas di lapangan tengah mengejar terduga pelaku yang identitasnya sudah diketahui.
Berdasarkan keterangan sejumlah saksi, kata dia, pembunuhan ini diduga pelakunya ada dua orang, satu diantaranya sudah diamankan petugas.
"Satu orang ini masih di dalami apa peran sertanya dalam kejadian itu. Sedangkan hasil visum diketahui korban mengalami luka sayatan senjata tajam di bagian leher, seperti ditebas," terangnya.
Kasus pembunuhan petani kopi di Desa Apur itu sendiri diketahui bermula saat keluarga korban, Rozak dan Basri mencari keberadaan korban yang hingga malam belum pulang ke rumah setelah berangkat ke kebun sejak siang hari.
Kedua orang keluarga korban ini sekitar pukul 21.30 WIB berhasil menemukan korban sudah meninggal dunia tidak jauh dari kebun milik korban. Jasad korban sekitar pukul 23.42 WIB di evakuasi petugas ke RSUD dr M Sobirin Kota Lubuklinggau, Sumsel, guna dilakukan visum et refertum.
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2023