Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Bengkulu menyebutkan bahwa pasca dicabutnya Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) ekonomi di wilayah tersebut tumbuh sekitar 4,31 persen pada 2022.

"Pertumbuhan ekonomi di Provinsi Bengkulu pada 2022 mengalami peningkatan dan tumbuh sekitar 4,31 persen sedangkan pada 2021 sekitar 3 persen," kata Kepala BPS Provinsi Bengkulu Win Rizal di Kota Bengkulu, Selasa.
 
Ia mengatakan bahwa tumbuhnya perekonomian di Provinsi Bengkulu selain karena dicabutnya PPKM juga disebabkan karena mobilitas masyarakat yang kembali normal.
 
Pada pertumbuhan ekonomi di Bengkulu pada 2022 didominasi dari sektor usaha transportasi dan pergudangan yaitu sebesar 13,45 persen.
 
Rizal mengimbau agar pemerintah daerah segera mencari potensi ekonomi lainnya sebab pada tahun ini mobilitas ekonomi dipastikan meningkat.
 
"Untuk sektor lapangan usaha pertanian juga menyumbang pertumbuhan perekonomian di Bengkulu, meskipun dalam kondisi stabil," ujarnya.
 
Menurut dia, dari sisi produksi, lapangan usaha Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum mengalami pertumbuhan tertinggi sebesar 11,91 persen.
 
Kemudian dari sisi pengeluaran, komponen Pengeluaran Konsumsi Pemerintah (PK-P) mengalami pertumbuhan tertinggi sebesar 9,04 persen.
 
Perekonomian Provinsi Bengkulu pada 2022 berdasarkan besaran Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) atas dasar harga berlaku mencapai Rp90,11 triliun dan atas dasar harga konstan 2010 mencapai Rp49,92 triliun.
 
Sementara itu, Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Kominfotik) Provinsi Bengkulu M. Redhwan Arif menyebutkan ada beberapa sektor yang diprediksi mengalami kenaikan dan mendukung pertumbuhan ekonomi pada 2023.
 
"Faktor-faktor tersebut yaitu dari transportasi, pariwisata dan jasa konstruksi dan saat ini pemerintah daerah sedang mengajukan lelang proyek," katanya.
 
Pertumbuhan ekonomi Provinsi Bengkulu triwulan IV-2022 terhadap triwulan IV-2021 mengalami pertumbuhan sebesar 4,31 persen (y-on-y).
 
Dengan angka tersebut, Provinsi Bengkulu di peringkat tujuh se Sumatera, dengan mengungguli Provinsi Aceh dengan 4,21 persen dan Provinsi Lampung di angka 4,28 persen.
 

Pewarta: Anggi Mayasari

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2023