Aditya juga menyampaikan pertumbuhan ekonomi Provinsi Bengkulu pada akhir 2023 diprakirakan masih sedikit melambat di kisaran 3,49-4,29 persen (yoy), sedikit melambat dibandingkan 2022 dengan pertumbuhan dari 4.31.persen (yoy).
"Faktor seperti respons pelaku usaha yang wait and see, konsumsi rumah tangga yang tertahan, dan penurunan ekspor komoditas utama menjadi penyebab utama perlambatan ini," ujarnya.
Akselerasi pertumbuhan ekonomi Bengkulu berlangsung di 2024
Kamis, 30 November 2023 20:20 WIB 3030
Bengkulu (ANTARA) - Bank Indonesia (BI) memprediksi akselerasi pertumbuhan ekonomi Provinsi Bengkulu akan terjadi di 2024 yang didominasi oleh sektor konsumsi.
"Untuk 2024, diprediksi terjadi akselerasi pertumbuhan ekonomi, terutama didorong oleh momen pemilu yang mendorong peningkatan konsumsi rumah tangga dan konsumsi pemerintah," kata Deputi Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bengkulu Dhita Aditya Nugraha lewat pesan elektronik di Bengkulu, Kamis.
Pada beberapa sektor utama seperti pertanian, kehutanan, perikanan, dan perdagangan diprakirakan tumbuh akseleratif, didorong oleh peningkatan harga komoditas sawit, hasil penanaman ulang kelapa sawit, dan prospek tingginya produksi pertanian nasional.
"Meski demikian, fenomena El Nino masih perlu menjadi perhatian, potensi downside bagi pertumbuhan sektor pertanian," kata dia.
Kemudian, sektor perdagangan juga diprediksi tumbuh seiring dengan meningkatnya volume perdagangan, terutama pada komoditas tekstil, pakaian, dan makanan selama periode pemilu.
"Kemudian, perlambatan komponen PMTB atau investasi lebih dikarenakan sikap wait and see dari investor juga diprakirakan masih menjadi faktor penahan pertumbuhan ekonomi 2024," kata dia.
Namun, sektor konsumsi pemerintah, lembaga non-profit yang melayani rumah tangga (LNPRT), dan eksternal masih mendorong pertumbuhan ekonomi Bengkulu di akhir 2023.