Tim penyidik Satuan Reserse Kriminal Polres Lhokseumawe, Aceh, memeriksa tiga saksi terkait dengan dugaan bom molotov yang menghanguskan dua lapak pedagang kaki lima di Waduk Pusong, Kota Lhokseumawe.

Kapolres Lhokseumawe AKBP Henki Ismanto didampingi Kepala Satuan Reserse Kriminal AKP Zeska Julian Taruna Wijaya di Lhokseumawe, Rabu, mengatakan bahwa petugas masih menyelidiki pelemparan bom molotov tersebut.

"Ada tiga saksi yang diperiksa penyidik. Ketiganya merupakan warga setempat. Pemeriksaan tersebut untuk mengumpulkan data dan keterangan terkait dengan bom molotov di lapak pedagang kaki lima di Waduk Pusong," kata Zeska Julian Taruna Wijaya.

Keterangan dari ketiga saksi tersebut, kata dia, untuk mengungkap motif dan pelaku yang melempar bom molotov ke lapak pedagang kaki lima di Waduk Pusong.

Selain memeriksa tiga saksi, tim Laboratorium Forensik Polres Lhokseumawe juga mendatangi lokasi guna mengidentifikasi apakah benar lapak pedagang kaki lima dibakar dengan bom molotov atau tidak.

Sementara itu, Zeska Julian menyebutkan hasil identifikasi awal di lapangan ditemukan pecahan botol di sekitar lapak pedagang kaki lima yang terbakar. Namun, belum bisa dipastikan pecahan botol tersebut apakah bom molotov atau botol yang pecah saat kebakaran.

"Sejauh ini, kami belum mengetahui motif terkait kasus tersebut dan masih menunggu hasil laboratorium forensik pada hari Kamis (2/3)," kata Zeska Julian.

Sebelumnya, dua lapak pedagang kaki lima milik warga di kawasan Waduk Pusong, Kecamatan Banda Sakti, Kota Lhokseumawe dibakar dengan bom molotov oleh orang tak dikenal, Jumat (24/2) sekitar pukul 05.20 WIB.

Pewarta: M. Haris Setiady Agus

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2023