Universitas Harvard bekerja sama dengan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) dan Jakarta Intercultural School (JIS) melakukan kolaborasi dalam meningkatkan kemampuan bidang sains, teknologi, teknik, seni ,dan matematika (STEAM) guru di Tanah Air.

Kolaborasi itu dilakukan dengan menghadirkan pelatihan khusus CS50x tentang ilmu komputer dan pemrograman.

“Transformasi pendidikan dimulai dari guru. Kemendikbudristek berkomitmen mendukung guru-guru di Indonesia melalui program inovatif di bawah kebijakan Merdeka Belajar,” ujar Mendikbudristek, Nadiem Anwar Makarim dalam keterangannya di Jakarta, Jumat.
 

Transformasi tersebut, dilakukan melalui program pelatihan intensif selama enam bulan dari Guru Penggerak, Platform Merdeka Mengajar yang dirancang khusus untuk memenuhi kebutuhan guru untuk belajar dan berbagi praktik yang baik antara satu sama lain, serta program beasiswa gelar dan non-gelar.

“Kami fokus pada peningkatan keterampilan dan kompetensi guru, termasuk dalam STEAM. Kami berterima kasih kepada CS50x, karena telah mendukung komitmen kami dalam memberdayakan guru Indonesia untuk sistem pendidikan yang lebih baik dan lebih kuat,” kata dia.

Kepala JIS, Maya Nelson mengatakan pihaknya merasa terhormat dengan kolaborasi yang mempromosikan praktik pengajaran yang efektif di Indonesia.

“JIS memiliki sejarah yang membanggakan dalam bekerja sama dengan institusi pemerintah dan swasta untuk berbagi inovasi terbaru dalam pengajaran. Dengan kolaborasi ini, kami tidak hanya memperkuat tradisi ini, tetapi juga berperan lebih besar dalam meningkatkan kesadaran akan pentingnya ilmu komputer,” kata Maya.

Profesor ilmu komputer Universitas Harvard, David J Malan akan membagikan ilmu dan keahliannya dalam pelatihan yang diselenggarakan di JIS, Jakarta, pada pertengahan Maret 2023. Pelatihan menyajikan pengantar untuk ilmu komputer dan seni pemrograman.

CS50x diadaptasi dari CS50, dan guru dari berbagai wilayah di Indonesia akan belajar cara berpikir algoritmik serta menyelesaikan masalah dengan dan tanpa kode, mencakup abstraksi, struktur data, rekayasa perangkat lunak keamanan, pengembangan web, dan banyak lagi. Bahasa pemrograman yang digunakan selama kursus meliputi C, Python, SQL, JavaScript, CSS, dan HTML.

Setelah berhasil menyelesaikan kursus, guru dapat kembali memimpin pelajaran atau pelatihan di kelas mereka yang selanjutnya meningkatkan pengetahuan dan keterampilan praktis siswa mereka dalam ilmu komputer dan pemrograman.

Pewarta: Indriani

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2023