Musyawarah Rakyat (Musra) Indonesia mengajak seluruh masyarakat di Provinsi Bengkulu menggali sosok lokal yang bisa menjadi tokoh nasional.
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2023
"Mungkin ada juga yang belum digali di Provinsi Bengkulu, bagaimana peserta musra mampu memunculkan nama tokoh Bengkulu yang bisa maju ke ajang nasional," kata perwakilan Panitia Nasional Musra Fredy Tambunan pada Musra Ke-26 Indonesia di Bengkulu, Minggu.
Fredy Tambunan mengajak masyarakat untuk mengusung tokoh-tokoh lokal menjadi tokoh nasional sehingga calon-calon yang muncul untuk pesta demokrasi pada tahun 2024 tidak hanya calon tertentu, tetapi juga sosok-sosok yang berasal dari daerah.
"Bagaimana di Bengkulu ini punya tokoh-tokoh lokal, tokoh daerah yang sanggup atau mungkin harus menjadi tokoh nasional, silakan itu diperbincangkan dan diusulkan dalam Musra Ke-26 Indonesia di sini," katanya lagi.
Fredy lantas menjelaskan sejarah terbentuknya musyawarah rakyat itu berawal pada saat Rakernas Ke-5 Projo di Magelang.
Presiden RI Joko Widodo, kata dia, menyarankan agar sukarelawan tidak tergesa-gesa dalam menentukan atau melabuhkan pilihan untuk sosok calon presiden dan calon wakil presiden.
Oleh karena itulah, sukarelawan membentuk Musyawarah Rakyat Indonesia untuk menggali kemungkinan sosok ideal yang diinginkan rakyat untuk meneruskan kepemimpinan Presiden Joko Widodo.
Ia mengatakan bahwa Bengkulu mendapat kesempatan menjadi tuan rumah musra tersebut.
"Jadi, hari ini ada tiga provinsi yang melakukan musyawarah rakyat, yakni Bengkulu, Jambi dan Maluku. Untuk penutupan, akan dilaksanakan di Istora Senayan Jakarta pada tanggal 13 Mei," ujarnya.
"Jadi, hari ini ada tiga provinsi yang melakukan musyawarah rakyat, yakni Bengkulu, Jambi dan Maluku. Untuk penutupan, akan dilaksanakan di Istora Senayan Jakarta pada tanggal 13 Mei," ujarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2023