Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Kabupaten Rejang Lebong, Provinsi Bengkulu menyebutkan terhitung Januari-Maret 2023 jumlah warga daerah itu yang mendaftarkan diri untuk menjadi Pekerja Migran Indonesia (PMI) mencapai 30 orang.
Kepala Disnakertrans Kabupaten Rejang Lebong Syamsir saat dihubungi di Rejang Lebong, Minggu, mengatakan warga daerah itu yang terdaftar sebagai PMI sampai dengan akhir 2022, tercatat mencapai 217 orang.
"Warga Rejang Lebong yang sudah mendaftarkan diri untuk menjadi PMI pada Januari hingga Maret 2023, ada 30 orang," kata dia.
Dia menjelaskan masyarakat Rejang Lebong yang ingin bekerja ke luar negeri tersebut diketahui dari rekomendasi yang dikeluarkan pihaknya untuk para calon PMI, jumlah ini akan terus bertambah sampai akhir tahun nanti.
Warga Rejang Lebong yang mendaftar menjadi PMI atau dulunya tenaga kerja Indonesia (TKI), kata dia, dengan usia 25 hingga 40 tahun.
Sementara itu, untuk negara tujuan paling banyak Taiwan, karena gajinya lebih besar dibandingkan dengan Asia lainnya dan budayanya mirip dengan Indonesia.
Sedangkan warga Rejang Lebong yang sudah bekerja di luar negeri tercatat 217 orang. Mereka bekerja di sektor formal, seperti cleaning service, restoran, perkebunan, elektronik, perawat, dan lainnya.
Warga Rejang Lebong yang bekerja di luar negeri tersebar di beberapa negara, di antaranya Malaysia, Korea Selatan, Jepang, Arab Saudi, Taiwan, Belanda dan beberapa negara lainnya.
Banyaknya warga daerah itu yang bekerja ke luar negeri diberikan dukungan, karena bisa mengurangi angka pengangguran di dalam negeri dan diharapkan saat kembali ke Tanah Air bisa membuka usaha dengan modal yang mereka kumpulkan setiap bulan.
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2023
Kepala Disnakertrans Kabupaten Rejang Lebong Syamsir saat dihubungi di Rejang Lebong, Minggu, mengatakan warga daerah itu yang terdaftar sebagai PMI sampai dengan akhir 2022, tercatat mencapai 217 orang.
"Warga Rejang Lebong yang sudah mendaftarkan diri untuk menjadi PMI pada Januari hingga Maret 2023, ada 30 orang," kata dia.
Dia menjelaskan masyarakat Rejang Lebong yang ingin bekerja ke luar negeri tersebut diketahui dari rekomendasi yang dikeluarkan pihaknya untuk para calon PMI, jumlah ini akan terus bertambah sampai akhir tahun nanti.
Warga Rejang Lebong yang mendaftar menjadi PMI atau dulunya tenaga kerja Indonesia (TKI), kata dia, dengan usia 25 hingga 40 tahun.
Sementara itu, untuk negara tujuan paling banyak Taiwan, karena gajinya lebih besar dibandingkan dengan Asia lainnya dan budayanya mirip dengan Indonesia.
Sedangkan warga Rejang Lebong yang sudah bekerja di luar negeri tercatat 217 orang. Mereka bekerja di sektor formal, seperti cleaning service, restoran, perkebunan, elektronik, perawat, dan lainnya.
Warga Rejang Lebong yang bekerja di luar negeri tersebar di beberapa negara, di antaranya Malaysia, Korea Selatan, Jepang, Arab Saudi, Taiwan, Belanda dan beberapa negara lainnya.
Banyaknya warga daerah itu yang bekerja ke luar negeri diberikan dukungan, karena bisa mengurangi angka pengangguran di dalam negeri dan diharapkan saat kembali ke Tanah Air bisa membuka usaha dengan modal yang mereka kumpulkan setiap bulan.
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2023