Badan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) yang mengupayakan kesejahteraan dan bantuan bagi anak-anak (UNICEF) menyatakan lebih dari 500 anak tewas di Ukraina sejak Rusia melancarkan agresi terhadap negara itu.
''Ini adalah sejarah tragis lainnya bagi anak-anak dan keluarga Ukraina. Sejak eskalasi perang pada Februari 2022, sedikitnya 501 anak telah terbunuh,'' kata Direktur Eksekutif UNICEF Catherine Russell di Twitter, Senin (3/4).
Dia mengatakan bahwa angka kematian anak sebenarnya kemungkinan jauh lebih tinggi daripada angka yang diverifikasi oleh UNICEF.
Russell juga mengatakan bahwa hampir 1.000 anak telah terluka, mengalami luka dan bekas luka--baik yang terlihat maupun yang tidak terlihat--yang dapat berlangsung seumur hidup.
''Di balik setiap angka ada keluarga yang tercabik-cabik dan berubah selamanya. Ini menyayat hati,'' kata dia.
''Pada akhirnya, anak-anak dan keluarga membutuhkan kedamaian, (tetapi) hal itu datang terlalu lambat," tutur Russell, menambahkan.
Sumber: Anadolu
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2023
''Ini adalah sejarah tragis lainnya bagi anak-anak dan keluarga Ukraina. Sejak eskalasi perang pada Februari 2022, sedikitnya 501 anak telah terbunuh,'' kata Direktur Eksekutif UNICEF Catherine Russell di Twitter, Senin (3/4).
Dia mengatakan bahwa angka kematian anak sebenarnya kemungkinan jauh lebih tinggi daripada angka yang diverifikasi oleh UNICEF.
Russell juga mengatakan bahwa hampir 1.000 anak telah terluka, mengalami luka dan bekas luka--baik yang terlihat maupun yang tidak terlihat--yang dapat berlangsung seumur hidup.
''Di balik setiap angka ada keluarga yang tercabik-cabik dan berubah selamanya. Ini menyayat hati,'' kata dia.
''Pada akhirnya, anak-anak dan keluarga membutuhkan kedamaian, (tetapi) hal itu datang terlalu lambat," tutur Russell, menambahkan.
Sumber: Anadolu
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2023