Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Bengkulu mengevakuasi seekor harimau Sumatra (Panthera tigris sumatrae) yang masuk kandang perangkap di wilayah Desa Lubuk Cabau Kabupaten Mukomuko yang berada dalam konsesi PT Agromuko, perusahaan perkebunan kelapa sawit di daerah ini.

Kepala Seksi Konservasi Wilayah I BKSDA Bengkulu Said Jauhari dalam keterangannya di Mukomuko, Kamis, mengatakan perangkap dipasang di wilayah ini untuk menghindari konflik berisiko tinggi antara manusia dan harimau.

Baca juga: 12 ekor sapi dimangsa harimau di Mukomuko Bengkulu

Selain itu kondisi harimau tersebut juga diduga mengalami cedera kaki akibat terkena jerat.

"Setelah kita perhatikan ternyata harimau tersebut sakit. Salah satu kakinya pincang, selanjutnya kita memasang perangkap untuk menyelamatkan harimau tersebut," ujarnya.
 
BKSDA Bengkulu evakuasi seekor yang harimau masuk perangkap di Mukomuko. (Foto Antara Bengkulu/Ferri Arianto)


Ia mengatakan, selanjutnya harimau berjenis kelamin jantan yang masuk dalam perangkap akan dibawa terlebih dahulu ke Kantor BKSDA Bengkulu untuk menjalani pemeriksaan kesehatan.

"Harimau ini dalam keadaan sakit pada kaki kanan bekas terkena jerat pihak yang tidak bertanggung jawab. Maka dari itu kami akan berikan pengobatan terlebih dahulu," ujarnya.

Ia mengungkapkan, keprihatinannya terhadap kondisi harimau sumatera  yang mengalami cedera pada bagian kaki akibat terkena jeratan oknum yang tidak bertanggung jawab.

Baca juga: BKSDA Mukomuko pasang kamera perangkap harimau pemangsa sapi

Baca juga: Harimau menerkam sapi milik warga Mukomuko Bengkulu

Selain itu, katanya, hewan yang memiliki wilayah jelajah sejauh 17 kilometer per hari ini harus kehilangan tempat bermain karena kawasannya sudah menjadi lahan perkebunan kelapa sawit warga dan korporasi.

"Kemunculan harimau yang terekam dalam video dan kamera trap milik perusahaan perkebunan kelapa sawit berada di lahan perkebunan kelapa sawit di daerah tersebut," ujarnya pula.

Untuk itu, ia berharap, kepada pemerintah daerah setempat dan masyarakat untuk dapat menjaga habitat harimau tersebut dan tidak melakukan aktivitas dalam kawasan habitatnya.

Pewarta: Ferri Arianto

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2023