Sukabumi (Antara) - Puluhan guru bimbingan konseling tingkat SMP dan SMA baik negeri maupun swasta mendapat pembinaan untuk mengantisipasi kekerasan di lingkungan sekolah.

"Guru BK ini bertugas mengawasi peran guru dan pelajar di sekolah agar dalam memberikan pendidikan kepada anak didiknya guru tidak bertindak kasar apalagi sampai melakukan kekerasan yang bisa berpotensi menyebabkan gangguan psikologis pada pelajar," kata Wali Kota Sukabumi M Muraz kepada Antara, Kamis.

Menurut Muraz, selain itu pembinaan ini untuk menciptakan suasana yang kondusif dan tentram di lingkungan sekolah agar komunikasi antara guru dengan murid bisa dua arah. Pembinaan ini juga agar masalah yang terjadi di dalam lingkungan sekolah bisa dengan mudah diselesaikan.

Peran utama dari guru BK juga adalah mengamati segara gerak gerik para anak didiknya, jika ada hal yan mencurigakan agar segera diselesaikan dan si pelajar pun mau memberi tahu apa yang menjadi permasalahannya sehingga ke depannya anak didik itu bisa berterus terang dan menganggap gurunya sebagai teman atau sahabat.

"Guru BK ini bisa bertindak sebagai provost di sekolah, jika ada guru yang melihat ada kejanggalan maupun penyimpangan yang dilakukan anak didiknya maka untuk segera diinformasikan ke bagian BK. Baik guru mata pelajaran dan BK harus ada kerja sama satu dengan yang lainnya agar kasus kekerasan di sekolah tidak terjadi," tambahnya.

Muraz mengatakan terjadinya kekerasan di dalam sekolah karena adanya faktor miskomunikasi antar sesama guru dan anak didiknya. Dan pihaknya ingin mengubah image atau pandangan guru BK bukanlah sosok yang ditakuti melainkan sosok sahabata untuk dijadikan teman curhat.

Tujuan utama dari pembinaan ini adalah ada keharmonisan untuk mencegah kenakalan pelajar mulai dari merokok, narkoba hingga seks bebas.

"Pencegahan lebih awal akan memudahkan dalam melakukan antisipasi, jangan sampai kasusnya sudah terjadi akhirnya terjadi keresahan di berbagai pihak," katanya.***1***

Pewarta:

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2014