Mukomuko (Antara) - Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu, menyebutkan sebanyak 175 kapal bermesin lima GT di Kecamatan Teramang Jaya menggunakan pukat trowl mini untuk menangkap ikan di perairan laut di daerah itu.

"Sebanyak 175 kapal lima GT di Pusat pendaratan ikan pasar bantal, Kecamatan Teramang Jaya dari dahulu sampai sekarang menggunakan pukat trowl mini untuk menangkap ikan," kata Kabid Tangkap Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Kabupaten Mukomuko, Rahmad Hidayat, di Mukomuko, Kamis.

Rahmad mengatakan hal itu menanggapi pernyataan Menteri Kelautan dan Perikanan RI Susi Pudjiastuti saat kunjungan di Kota Bengkulu yang tidak akan memberikan bantuan kalau di Bengkulu masih ada kapal menggunakan trowl.

Ia mengungkapkan, khusus nelayan di wilayah tersebut sudah dari dahulu menggunakan alat tangkap trowl mini untuk menangkap ikan, tetapi hanya di garis perairan laut wilayah itu.

Menurutnya, meskipun secara aturan pukat trowl mini itu melanggar karena mengurangi populasi ikan dan merusak terumbu karang di perairan laut di kabupaten itu.

Nelayan di wilayah itu, katanya, menggunakan pukat trowl mini karena satu alat tangkap itu saja dapat berfungsi rangkap menangkap berbagai jenis ikan. Berbeda dengan alat tangkap biasa harus menggunakan banyak alat tangkap untuk menangkap berbagai jenis ikan.

Kendati demikian, lanjutnya, nelayan tersebut bersedia tidak menggunakan alat tangkapnya lagi jika ada penggantinya. Dan dibutuhkan dana besar untuk mengganti alat tangkap nelayan tersebut.

Ia mencatat, butuh anggaran sebesar Rp15 miliar untuk membeli satu jenis alat tangkap saja. Belum lagi alat tangkap untuk jenis lain. Dananya dapat berkisar Rp30 miliar.

"Kalau daerah ini tidak sanggup untuk mengganti alat tangkap nelayan tersebut. Kecuali kalau pemerintah pusat mau menganggarkan dana untuk mengganti alat tangkap nelayan tersebut," ujarnya lagi.

Ia menerangkan, instansi itu mendukung program dari Menteri Susi itu karena tujuannya untuk jangka panjang menjaga kelestarian perairan laut khususnya di daerah itu. ***2***

Pewarta:

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2014