Bengkulu (Antara) - Badan Pusat Statistik Provinsi Bengkulu mengatakan angka inflasi di daerah itu tercatat cukup tinggi dari wilayah lain di Indonesia, olah sebab itu, teknologi pertanian dinilai dapat menjadi salah satu langkah tepat untuk stabilisasi perekonomian provinsi tersebut.

"Perekonomian Bengkulu sampai saat ini mayoritas ditopang oleh sektor pertanian, namun sampai sekarang sektor tersebut tidak maksimal membantu perekonomian daerah," kata Kepala BPS Provinsi Bengkulu, Dodi Herlando, di Bengkulu, Kamis.

Menurut dia, saat produksi berlimpah, komoditas pertanian setempat dijual sangat murah di pasaran, bahkan memberikan sentimen negatif terhadap nilai tukar petani Bengkulu.

"Kalaupun berlimpah, hasilnya akhirnya dijual ke daerah lain, karena Bengkulu tidak bisa menampung, sehingga di sini tetap mahal, harganya melonjak, karena petani lebih senang menjual sekaligus dari pada sedikit-sedikit di sini," kata dia.

Jika hasil produksi sedikit, harga komoditas pertanian melonjak tinggi, hal tersebut memberatkan masyarakat sebagai konsumen, dan mempengaruhi angka inflasi.

"Apalagi ditambah dengan harga bahan bakar minyak naik, begitu juga tarif dasar listrik, serta LPG, angka inflasi dengan cepat naik. Oleh karena itu, pemerintah daerah harus menggalakkan teknologi pertanian, demi membangun stabilisasi perekonomian daerah," katanya.

Menurut dia, teknologi pertanian memberikan dampak positif terhadap kualitas serta kuantitas pertanian, dan juga mengatasi kekurangan komoditas tersebut di pasaran.

"Seperti yang telah diterapkan di Jepang, mereka mengembangkan teknologi agar bahan makanan yang mudah busuk dapat bertahan jika disimpan dalam waktu yang lama," ucapnya.

Contohnya, kata Dodi, di negara yang identik dengan pohon sakura tersebut, cabai sudah bisa dikeringkan dan dapat bertahan dalam jangka waktu dua sampai tiga bulan.

"Jadi saat akan dipakai, cukup disiram dengan air, maka cabai berubah kembali seperti cabai segar, jika seperti ini dapat diterapkan di Bengkulu, kita tidak akan kekurangan atau kebanjiran komoditas pertanian," ujarnya.

Sehingga stabilisasi harga komoditas dapat dipertahankan, dan memberikan tren positif terhadap angka inflasi daerah.***2***

Pewarta:

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2014