Ahli alergi imunologi anak dari Departemen Ilmu Kesehatan Anak Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia-RS Cipto Mangunkusumo (FKUI-RSCM) Prof. Dr. dr. Zakiudin Munasir, Sp.A(K) mengatakan alergi pada anak, seperti alergi susu sapi dan protein lain, umumnya akan mereda seiring bertambahnya usia.
"Umumnya, anak yang alergi makanan itu dengan bertambahnya usia dia akan membaik," kata Zaki dalam diskusi daring, Kamis.
Menurut Zaki, hal tersebut karena munculnya alergi disebabkan oleh saluran pencernaan yang belum matang sehingga belum mampu mencerna makanan dengan baik.
"Alergi terjadi karena ketidakmatangan atau belum matangnya saluran cerna. Kalau saluran pencernaannya matang, maka dia akan bisa mencerna makanan dengan baik sehingga yang menyebabkan alergi protein itu bisa dipecah dan masuk ke dalam tubuh tidak alergi lagi," ujar Zaki.
"Makanya, biasanya (alergi) terjadi pada usia dini pada saat maturitas saluran cerna belum bagus. Rata-rata paling cepat sampai umur satu tahun untuk alergi susu sapi," sambungnya.
Meski demikian, Zaki melanjutkan, ada juga alergi yang dapat menetap hingga anak tumbuh dewasa. Salah satunya, alergi makanan hasil laut atau seafood..
"Alergi seafood itu bukan melewati IgE spesifik. Tetapi, protein seafood seperti udang dan kawan-kawannya itu, kalau disimpan lama, proteinnya akan terurai dan melepaskan histamin," kata Zaki.
Ia melanjutkan, histamin itu lah yang kemudian memicu reaksi alergi. Untuk itu, ia pun menyarankan jika ingin mengonsumsi seafood, konsumsilah seafood yang segar yang belum terurai proteinnya.
Kemudian, meski alergi biasa terjadi pada usia dini, Zaki tetap mengingatkan agar orang tua tidak terlalu cepat mengambil kesimpulan bahwa bayi mengalami alergi, meskipun dia menunjukkan gejala alergi.
Menurutnya, orang tua juga perlu mencermati faktor-faktor lain yang juga dapat menjadi penyebab gejala yang muncul tersebut.
"Misalnya, anak sedang tiduran di karpet, dia dikasih susu, lalu gatal-gatal. Belum tentu (gatal-gatal) itu dari susu. Mungkin karena debu di karpet itu yang menjadi pencetus. Jadi butuh pemeriksaan-pemeriksaan tambahan agar tidak salah diagnosis," katanya.
Adapun tanda-tanda kegawatan terkait alergi yang mengharuskan orang tua segera membawa anak ke dokter adalah jika muncul gejala di antaranya biduran yang hebat di seluruh badan.
"Kalau biduran yang hebat seluruh badan harus hati-hati, kita takutnya bermasalah di saluran nafas, jadi bahaya. Itu tanda awal alergi berat. Minimal kalau punya riwayat alergi itu harus punya antihistamin, itu pertolongan pertama," pungkas Zaki.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Alergi pada anak akan mereda seiring bertambahnya usia
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2023
"Umumnya, anak yang alergi makanan itu dengan bertambahnya usia dia akan membaik," kata Zaki dalam diskusi daring, Kamis.
Menurut Zaki, hal tersebut karena munculnya alergi disebabkan oleh saluran pencernaan yang belum matang sehingga belum mampu mencerna makanan dengan baik.
"Alergi terjadi karena ketidakmatangan atau belum matangnya saluran cerna. Kalau saluran pencernaannya matang, maka dia akan bisa mencerna makanan dengan baik sehingga yang menyebabkan alergi protein itu bisa dipecah dan masuk ke dalam tubuh tidak alergi lagi," ujar Zaki.
"Makanya, biasanya (alergi) terjadi pada usia dini pada saat maturitas saluran cerna belum bagus. Rata-rata paling cepat sampai umur satu tahun untuk alergi susu sapi," sambungnya.
Meski demikian, Zaki melanjutkan, ada juga alergi yang dapat menetap hingga anak tumbuh dewasa. Salah satunya, alergi makanan hasil laut atau seafood..
"Alergi seafood itu bukan melewati IgE spesifik. Tetapi, protein seafood seperti udang dan kawan-kawannya itu, kalau disimpan lama, proteinnya akan terurai dan melepaskan histamin," kata Zaki.
Ia melanjutkan, histamin itu lah yang kemudian memicu reaksi alergi. Untuk itu, ia pun menyarankan jika ingin mengonsumsi seafood, konsumsilah seafood yang segar yang belum terurai proteinnya.
Kemudian, meski alergi biasa terjadi pada usia dini, Zaki tetap mengingatkan agar orang tua tidak terlalu cepat mengambil kesimpulan bahwa bayi mengalami alergi, meskipun dia menunjukkan gejala alergi.
Menurutnya, orang tua juga perlu mencermati faktor-faktor lain yang juga dapat menjadi penyebab gejala yang muncul tersebut.
"Misalnya, anak sedang tiduran di karpet, dia dikasih susu, lalu gatal-gatal. Belum tentu (gatal-gatal) itu dari susu. Mungkin karena debu di karpet itu yang menjadi pencetus. Jadi butuh pemeriksaan-pemeriksaan tambahan agar tidak salah diagnosis," katanya.
Adapun tanda-tanda kegawatan terkait alergi yang mengharuskan orang tua segera membawa anak ke dokter adalah jika muncul gejala di antaranya biduran yang hebat di seluruh badan.
"Kalau biduran yang hebat seluruh badan harus hati-hati, kita takutnya bermasalah di saluran nafas, jadi bahaya. Itu tanda awal alergi berat. Minimal kalau punya riwayat alergi itu harus punya antihistamin, itu pertolongan pertama," pungkas Zaki.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Alergi pada anak akan mereda seiring bertambahnya usia
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2023