Bengkulu,  (Antara) - Provinsi Bengkulu berencana merealisasikan pembangunan Taman Ilmu Pengetahuan di atas lahan seluas 65 hektare pada tahun 2015, kata Gubernur Provinsi Bengkulu Junaidi Hamsyah.

Pembangunan Taman Ilmu Pegetahuan itu dimaksudkan untuk mendorong percepatan pertumbuhan pendidikan di wilayah ini, kata Gubernur Bengkulu Junaidi Hamsyah, Kamis.

"Kami akan coba bangun dengan konsep awal dana APBD, ke depan kami usahakan ada bantuan dari Pemerintah Pusat," ujarnya.

Konsep dari Taman Ilmu Pengetahuan tersebut, kata Gubernur, yakni berupa lokasi pendidikan terpusat baik dalam bentuk pendidikan formal dalam ruangan maupun pendidikan yang berbasis ke alam, layaknya laboratorium alam.

"Kami akan bangun pada tahun 2015 berupa bangunan induk, nanti isi taman itu, seperti sekolah kejuruan, ada semacam pelatihan ternak, pertanian, sehingga siswa yang dihasilkan memiliki pengalaman yang bisa langsung siap untuk dunia kerja," kata dia.

Selain itu, Taman Ilmu Pengetahuan tersebut juga akan menjadi salah satu sarana utama, dalam pengembangan program ketahanan pangan daerah.

"Dan selama ini, kami hanya menjual komoditas mentah ke daerah lain atau ke negara lain, ubi ya dijual ubi, padahal komoditas ini bisa dijadikan berbagai macam olahan," katanya.

Lebih lanjut, Gubernur mengungkapkan bahwa dengan lengkapnya laboratorium di taman tersebut, diyakini dapat menghasilkan produk turunan dari berbagai komoditas unggulan daerah sehingga lebih bernilai jual.

"Seperti buah pepaya, bisa dijadikan berbagai macam produk olahan, atau cabai bisa dikeringkan atau dijadikan bubuk, sehingga patani tidak perlu merugi saat panen melimpah dan tidak kekurangan saat panen sedikit, penelitian seperti itu bisa dikembangkan di taman ini," ucapnya.

Gubernur berharap jika produksi komoditas Bengkulu sudah menunjukkan kontinuitas, provinsi tersebut, siap untuk mendorong terbentuknya industri hilir.

"Dari taman tersebut, bisa dihasilkan penelitian-penelitian yang bisa meningkatkan hasil pertanian. Selama ini industri hilir juga sulit tumbuh, salah satunya karena produksi komoditas pertanian kita belum berkesinambungan," ujarnya. ***3***


Pewarta: Oleh Boyke LW

Editor : Triono Subagyo


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2014