Tarakan, Kaltara (Antara) - Presiden Joko Widodo mengatakan, jangan terlalu sering membanggakan sumber daya alam karena banyak negara yang melesat maju dalam perekonomian global tetapi negara tersebut minim dalam sumber daya alam.

"Jangan terlalu sering membanggakan sumber daya alam.

Hati-hati, belum tentu dengan sumber daya alam yang besar rakyat kita bisa makmur," kata Presiden Joko Widodo dalam acara pembukaan Musyawarah Perencanaan Pembangunan Regional Wilayah Kalimantan di Tarakan, Kalimantan Utara, Senin malam.

Presiden menyampaikan pertanyaan mengapa sejumlah negara yang minim sumber daya alam itu dapat maju dan bisa melesat menjadi salah satu negara yang kaya.

Jokowi mencontohkan negara-negara tersebut antara lain Singapura, Korea Selatan, dan Jepang, yang tingkat perekonomiannya melesat dengan cepat selama beberapa dekade.

Untuk itu, ujar dia, hal terpenting yang harus dimiliki adalah adanya kebijakan publik yang baik dan benar. "Hanya itu kuncinya, tidak ada yang lain," katanya.

Ia mengemukakan agar pengambil kebijakan di daerah memiliki gagasan dan visi yang besar tetapi untuk memulainya boleh dimulai dari yang kecil-kecil terlebih dahulu.

Sejumlah pejabat jajaran Kabinet Kerja yang mengikuti acara tersebut antara lain adalah Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) Andrinof Chaniago serta Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya.

Menurut Andrinof Chaniago, berbagai pihak perlu memperhatikan daerah perbatasan dan pentingnya untuk memastikan adanya proses demokrasi dalam pembuatan kebijakan.

Kepala Bappenas mengemukakan, Kalimantan adalah wilayah yang unik karena memiliki daerah yang luas tetapi populasinya hanya sekitar enam persen dari seluruh penduduk Indonesia.

"Rasio elektrifikasi di sini (Kalimantan) hanya sekitar separuh dari elektrifikasi di Jawa, padahal sumber daya alam di sini sangat melimpah," katanya.

Pada Selasa (16/12) esok, Presiden Jokowi juga akan melakukan peninjauan ke wilayah perbatasan yaitu Pulau Nunukan dan Pulau Sebatik, Kalimantan Utara.

Presiden dan rombongan terbatas direncanakan akan meninjau dan berdialog dengan masyarakat di daerah perbatasan RI-Malaysia tersebut.

Selain itu, Presiden juga dijadwalkan berangkat ke Kabupaten Nunukan guna meninjau Pelabuhan Lintas Batas Laut (PLBL) serta lokasi pengembangan pelabuhan tersebut.***2***

Pewarta:

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2014