Penanganan semburan api di rest area KM 86 B jalan Tol Cikopo-Palimanan (Cipali), Jawa Barat, terus dilakukan, karena sejak Rabu (26/4) dan hingga kini api masih menyala.
Direktur Operasional PT Lintas Marga Sedaya, Agung Prasetyo, di Kabupaten Subang, Ahad (30/4) mengatakan saat ini proses pemasangan pagar perisai spandex di lokasi semburan api rest area KM 86 sudah mencapai 144 meter.
"Pagar perisai spandex itu dipasang dengan mengelilingi pusat api," katanya.
Selain itu, kata dia, pihaknya juga selalu berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait yang memiliki kompetensi dalam penanganan fenomena gas alam
ini.
Sebelumnya PT Lintas Marga Sedaya bersama dengan PT Pertamina EP telah melakukan penanganan sementara dengan dilakukan pengecekan tingkat bahaya dari semburan api yang keluar di rest area KM 86.
Untuk langkah-langkah lanjutan yang akan dilakukan oleh PT Pertamina Drilling Services Indonesia (PT PDSI) yang merupakan anak usaha Pertamina Hulu Energi yang bergerak di bidang pengeboran minyak dan gas akan melakukan beberapa tahapan dalam pemadaman semburan api tersebut.
“Koordinasi kami dengan PT PDSI saat rakor ada beberapa tahapan yang dilakukan," katanya.
Di antara tahapan itu ialah clearing atau pembersihan area sekitar sumur, dan juga tahap capping & flaring, dengan melakukan pengaliran gas ke lokasi aman dan kemudian dinyalakan.
"Tentunya hal ini masih terus kami diskusikan strategi terbaik seperti apa guna pemadaman semburan api tersebut,” kata dia.
Agung berharap kejadian semburan api ini dapat segera tertangani dan kondisi di rest area KM 86 kembali normal seperti sedia kala.
Sementara sejak Rabu (26/4) rest area KM 86 B Jalan Tol Cikopo-Palimanan (Cipali) ditutup sementara menyusul terjadinya semburan api di kawasan rest area tersebut.
Sebagai bentuk tanggung jawab dan upaya penanganan keamanan dan keselamatan bagi tenant, pengunjung dan warga di sekitar rest area KM 86 B, ASTRA Tol Cipali melakukan penutupan sementara rest area, demikian Agung Prasetyo.
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2023
Direktur Operasional PT Lintas Marga Sedaya, Agung Prasetyo, di Kabupaten Subang, Ahad (30/4) mengatakan saat ini proses pemasangan pagar perisai spandex di lokasi semburan api rest area KM 86 sudah mencapai 144 meter.
"Pagar perisai spandex itu dipasang dengan mengelilingi pusat api," katanya.
Selain itu, kata dia, pihaknya juga selalu berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait yang memiliki kompetensi dalam penanganan fenomena gas alam
ini.
Sebelumnya PT Lintas Marga Sedaya bersama dengan PT Pertamina EP telah melakukan penanganan sementara dengan dilakukan pengecekan tingkat bahaya dari semburan api yang keluar di rest area KM 86.
Untuk langkah-langkah lanjutan yang akan dilakukan oleh PT Pertamina Drilling Services Indonesia (PT PDSI) yang merupakan anak usaha Pertamina Hulu Energi yang bergerak di bidang pengeboran minyak dan gas akan melakukan beberapa tahapan dalam pemadaman semburan api tersebut.
“Koordinasi kami dengan PT PDSI saat rakor ada beberapa tahapan yang dilakukan," katanya.
Di antara tahapan itu ialah clearing atau pembersihan area sekitar sumur, dan juga tahap capping & flaring, dengan melakukan pengaliran gas ke lokasi aman dan kemudian dinyalakan.
"Tentunya hal ini masih terus kami diskusikan strategi terbaik seperti apa guna pemadaman semburan api tersebut,” kata dia.
Agung berharap kejadian semburan api ini dapat segera tertangani dan kondisi di rest area KM 86 kembali normal seperti sedia kala.
Sementara sejak Rabu (26/4) rest area KM 86 B Jalan Tol Cikopo-Palimanan (Cipali) ditutup sementara menyusul terjadinya semburan api di kawasan rest area tersebut.
Sebagai bentuk tanggung jawab dan upaya penanganan keamanan dan keselamatan bagi tenant, pengunjung dan warga di sekitar rest area KM 86 B, ASTRA Tol Cipali melakukan penutupan sementara rest area, demikian Agung Prasetyo.
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2023