Mukomuko (Antara) - Tim gabungan Pemerintah Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu, Rabu, merazia kapal yang diduga menggunakan pukat harimau untuk menangkap ikan di perairan laut di daerah itu.

"Hari ini kami bersama tim gabungan lainnya berpatroli di perairan laut di daerah ini untuk merazia kapal yang menggunakan pukat harimau, namun belum membuahkan hasil," kata Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Kabupaten Mukomuko, Junaidi, di Mukomuko, Rabu.

Tim gabungan yang melakukan razia itu terdiri dari dua orang anggota TNI AL, tiga polisi air, lima orang dari satuan kerja perangkat daerah (SKPD) dan DKP, serta empat orang dari kelompok masyarakat pengawas perairan laut di daerah itu.

Ia mengatakan, razia tim gabungan di perairan laut di daerah itu berlangsung mulai dari pagi hingga sore hari. Guna memastikan ada atau tidaknya kapal yang beroperasi di perairan laut di daerah itu menggunakan pukat harimau.

Namun, lanjutnya, dalam razia ini petugas tidak menemukan kapal besar dari luar daerah itu yang beroperasi di perairan laut setempat, termasuk kapal nelayan yang menggunakan pukat harimau.

Padahal, lanjutnya, nelayan setempat sering melaporkan keberadaan kapal besar dari luar daerah itu yang beroperasi di tengah laut yang diduga menggunakan pukat harimau.

Junaidi mengatakan, dirinya tidak tahu pasti apakah informasi razia tim gabungan yang digelar hari itu bocor atau tidak karena tidak ada satu pun kapal dari luar daerah yang beroperasi di perairan setempat.

Kendati demikian, lanjutnya, tim gabungan akan tetap melakukan razia di perairan laut di daerah itu dengan merahasikan waktunya.

Menurut Junaidi, razia yang rutin digelar tim gabungan pemerintah setempat ini akan tetap dilaksanakan ada atau tidaknya informasi dari nelayan setempat.

Dia memastikan, setiap kapal yang ditemukan menggunakan pukat harimau di perairan laut di daerah itu akan ditangkap, termasuk nelayan dan pemilik kapal.

"Kita serahkan proses hukum pelaku yang menggunakan pukat harimau ini kepada pihak Kepolisian Resor setempat," ujarnya lagi.

Ia menerangkan, dampak penggunakan pukat harimau atau sejenisnya sangat berbahaya bagi kelestarian laut di daerah itu. Pukat ini tidak hanya membunuh biota yang ada didalam laut, juga mengakibatkan kerusakan pada terumbu karang. ***1***

Pewarta:

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2014