Mukomuko (Antara) - Kepolisian Sektor Kecamatan Penarik, Kabupaten Mukomuko, Bengkulu, menyatakan pelajar SMP di wilayah itu nekat bunuh diri minum racun ikan diduga karena tidak mendapatkan uang jajan dari orang tuanya.

"Informasi yang kami peroleh, pelajar SMP ini bunuh diri karena saat dia minta uang tidak diberikan orang tuanya," kata Kepala Kepolisian Sektor Kecamatan Penarik Ipda Kartono, dihubungi di  Mukomuko, Jumat.

Eko Prasetyo Romadhon (14), pelajar SMP 37 Kecamatan Penarik, Jumat padi, nekad mengakhiri hidupnya meminum serbuk vilola dan lanet yang dicampurkan dalam "Soft Drink".

Kartono mengatakan, bahwa korban ini memiliki tempramen tinggi. Sebelumnya korban ini pernah melakukan hal yang sama mengakhiri hidupnya dengan cara bunuh diri. Namun gagal.

Sekarang, lanjutnya, pelajar itu mengulangi perbuatannya dan alasannya diduga
karena korban kecewa karena pernah minta uang kepada orang tuanya tetapi belum diberikan dan dijanjikan pada keesokan harinya.   

"Barangkali itu menjadi salah satu faktor korban melakukan bunuh diri karena tidak dapat yang dimintanya," ujarnya.

Ia menerangkan, kronologis awal kejadian bunuh diri ini berawal saat korban dan rekannya Ginta Zaikama berangkat ke sekolah dan singgah di warung Farid di Dusun 1 Desa Maju Makmur.

Di warung ini, katanya, korban membeli soft drink /vilola & lanet serbuk. Kemudian 
mereka berangkat ke sekolah. Sampai ke sekolah korban meminjam sepeda motor M Kafid dan berangkat sendirian ke kantor desa yang berjarak 100 meter dari sekolahnya.

"Sekitar 10 menit korban kembali ke sekolah dan merasakan kepalanya pusing, 
hidung mengeluarkan buih," ujarnya.

Kemudian, lanjutnya,  korban dibawa ke puskesmas Penarik bersama Kades Maju Makmur.

"Korban meninggal diduga minum lanet serbuk untuk meracuni ikan setelah dicek 
oleh teman-temannya sisa minuman soft drink dan lanet dibelakang kantor desa," ujarnya lagi.***1***

Pewarta:

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2014