Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Mukomuko, Provinsi Bengkulu, memprogramkan kegiatan tes urine kepada pelajar untuk mendeteksi dini kalangan generasi muda yang memakai narkoba.
"Kami akan koordinasikan dengan Dinas Kesehatan agar ada program turun ke sekolah untuk memeriksa urine pelajar agar bisa mendeteksi dini para pemakai narkoba atau tidak," kata Wakil Bupati Mukomuko Wasri di Mukomuko, Kamis.
Ia mengatakan hal itu dilakukan karena maraknya kasus narkoba di daerah ini yang melibatkan pelajar mulai dari tingkat sekolah menengah pertama hingga sekolah menengah atas.
"Belakangan ini banyak pelajar sekolah menengah pertama hingga sekolah menengah atas yang terjerumus sebagai pemakai, kurir, dan pengedar narkoba," ujarnya.
Untuk itu, kata dia, kepada orang tua dan guru untuk saling bekerja sama untuk mengawasinya. Di sekolah merupakan tanggung jawab guru dan di rumah tanggung jawab orang tua untuk mengawasi anak-anaknya.
Ia juga mengimbau seluruh masyarakat, terutama para orang tua untuk selalu mengawasi anak-anaknya yang sudah beranjak remaja agar terhindar dari narkotika seperti sabu dan ganja.
Selain itu, katanya, para orang tua juga harus mengawasi anak-anaknya agar terhindar dari penggunaan lem dan obat batuk jenis komik berlebihan dan bisa membuat mabuk karena biasanya dari pemakaian itu bisa meningkat.
Ia mengatakan, pihaknya pernah melihat banyak bungkus komik yang berserakan di sejumlah tempat diduga obat batuk tersebut diduga disalahgunakan untuk mabuk oleh pelajar.
Oleh karena itu, kata Wasri, pemerintah daerah setempat selain memprogramkan tes urine terhadap pelajar, kegiatan sosialisasi tentang pelanggaran hukum terhadap setiap orang yang melakukan tindakan penyalahgunaan narkoba di sekolah di daerah ini.
Ia mengatakan, pihaknya akan melibatkan kepolisian resor setempat untuk memberikan sosialisasi tentang narkoba serta dampak menggunakannya kepada pelajar di sekolah daerah ini.
"Kami akan koordinasikan dengan Dinas Kesehatan agar ada program turun ke sekolah untuk memeriksa urine pelajar agar bisa mendeteksi dini para pemakai narkoba atau tidak," kata Wakil Bupati Mukomuko Wasri di Mukomuko, Kamis.
Ia mengatakan hal itu dilakukan karena maraknya kasus narkoba di daerah ini yang melibatkan pelajar mulai dari tingkat sekolah menengah pertama hingga sekolah menengah atas.
"Belakangan ini banyak pelajar sekolah menengah pertama hingga sekolah menengah atas yang terjerumus sebagai pemakai, kurir, dan pengedar narkoba," ujarnya.
Untuk itu, kata dia, kepada orang tua dan guru untuk saling bekerja sama untuk mengawasinya. Di sekolah merupakan tanggung jawab guru dan di rumah tanggung jawab orang tua untuk mengawasi anak-anaknya.
Ia juga mengimbau seluruh masyarakat, terutama para orang tua untuk selalu mengawasi anak-anaknya yang sudah beranjak remaja agar terhindar dari narkotika seperti sabu dan ganja.
Selain itu, katanya, para orang tua juga harus mengawasi anak-anaknya agar terhindar dari penggunaan lem dan obat batuk jenis komik berlebihan dan bisa membuat mabuk karena biasanya dari pemakaian itu bisa meningkat.
Ia mengatakan, pihaknya pernah melihat banyak bungkus komik yang berserakan di sejumlah tempat diduga obat batuk tersebut diduga disalahgunakan untuk mabuk oleh pelajar.
Oleh karena itu, kata Wasri, pemerintah daerah setempat selain memprogramkan tes urine terhadap pelajar, kegiatan sosialisasi tentang pelanggaran hukum terhadap setiap orang yang melakukan tindakan penyalahgunaan narkoba di sekolah di daerah ini.
Ia mengatakan, pihaknya akan melibatkan kepolisian resor setempat untuk memberikan sosialisasi tentang narkoba serta dampak menggunakannya kepada pelajar di sekolah daerah ini.