Empat orang tewas ketika tangki limbah pabrik kelapa sawit (PKS) milik PT Hijau Prian Perdana (HPP) di Desa Sei Rakyat, Panai Tengah, Kabupaten Labuhanbatu, Sumatera Utara, meledak.
Kepala Desa Sungai Rakyat Kecamatan Panai Tengah, Abdul Wahab, Minggu, membenarkan peristiwa menyedihkan itu. Namun pihaknya tidak mengetahui kronologi kecelakaan kerja ini karena sedang berada di luar kota.
"Saya masih di luar kota dan dapat informasinya juga baru tadi malam. Saya juga belum tahu kronologinya seperti apa," kata Wahab.
Wahab menjelaskan, PT HPP merupakan perusahaan perkebunan kelapa sawit yang berdiri di sejumlah desa di Kecamatan Panai Tengah, Kabupaten Labuhanbatu sejak 2008, sementara PKS yang menelan korban jiwa ini baru berdiri pada 2022.
Para korban, yakni Rukman Galinging (51) warga Pasar Tiga, Kampung Agas Kabupaten Deli Serdang, Rizal (47) warga Marelan 5 Medan-Marelan, Marihot Silaen (38) warga Ampera, Kecamatan Bilah Hulu, Kabupaten Labuhannatu dan Alex Manik (27) warga Selat Besar, Kecamatan Bilah Hilir, Kabupaten Labuhanbatu.
Korban merupakan pekerja di PT CB Polaindo yang melakukan pengecatan atap tangki limbah setinggi 11 meter milik PT HPP.
Peristiwa tersebut saat ini ditangani pihak kepolisian.
Kepala Desa Sungai Rakyat Kecamatan Panai Tengah, Abdul Wahab, Minggu, membenarkan peristiwa menyedihkan itu. Namun pihaknya tidak mengetahui kronolgis kecelakaan kerja ini karena sedang berada di luar kota.
"Saya masih di luar kota pak dan saya dapat informasinya juga baru tadi malam, dan saya juga belum tahu kronologisnya seperti apa," kata Wahab.
Wahab menjelaskan, PT HPP merupakan perusahaan perkebunan kelapa sawit yang berdiri di sejumlah desa di Kecamatan Panai Tengah, Kabupaten Labuhanbatu sejak 2008, sementara PKS yang menelan korban jiwa ini baru berdiri pada 2022.
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2023
Kepala Desa Sungai Rakyat Kecamatan Panai Tengah, Abdul Wahab, Minggu, membenarkan peristiwa menyedihkan itu. Namun pihaknya tidak mengetahui kronologi kecelakaan kerja ini karena sedang berada di luar kota.
"Saya masih di luar kota dan dapat informasinya juga baru tadi malam. Saya juga belum tahu kronologinya seperti apa," kata Wahab.
Wahab menjelaskan, PT HPP merupakan perusahaan perkebunan kelapa sawit yang berdiri di sejumlah desa di Kecamatan Panai Tengah, Kabupaten Labuhanbatu sejak 2008, sementara PKS yang menelan korban jiwa ini baru berdiri pada 2022.
Para korban, yakni Rukman Galinging (51) warga Pasar Tiga, Kampung Agas Kabupaten Deli Serdang, Rizal (47) warga Marelan 5 Medan-Marelan, Marihot Silaen (38) warga Ampera, Kecamatan Bilah Hulu, Kabupaten Labuhannatu dan Alex Manik (27) warga Selat Besar, Kecamatan Bilah Hilir, Kabupaten Labuhanbatu.
Korban merupakan pekerja di PT CB Polaindo yang melakukan pengecatan atap tangki limbah setinggi 11 meter milik PT HPP.
Peristiwa tersebut saat ini ditangani pihak kepolisian.
Kepala Desa Sungai Rakyat Kecamatan Panai Tengah, Abdul Wahab, Minggu, membenarkan peristiwa menyedihkan itu. Namun pihaknya tidak mengetahui kronolgis kecelakaan kerja ini karena sedang berada di luar kota.
"Saya masih di luar kota pak dan saya dapat informasinya juga baru tadi malam, dan saya juga belum tahu kronologisnya seperti apa," kata Wahab.
Wahab menjelaskan, PT HPP merupakan perusahaan perkebunan kelapa sawit yang berdiri di sejumlah desa di Kecamatan Panai Tengah, Kabupaten Labuhanbatu sejak 2008, sementara PKS yang menelan korban jiwa ini baru berdiri pada 2022.
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2023