Mukomuko,  (Antara) - Sebanyak enam orang guru sertifikasi di Kabupaten Mukomuko, Bengkulu, selama enam bulan terakhir tidak mendapatkan dana insentif karena tidak mencukupi jumlah jam mengajarnya selama 24 jam per minggu.

"Sebanyak enam orang guru sertifikasi yang tidak dapat insentif itu guru kelas di sekolah dasar. Mereka tidak dapat insentif karena beban jam mengajarnya tidak sampai 24 jam per minggu," kata Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Mukomuko, Nur Hasni, di Mukomuko, Sabtu.

Ia mengatakan, guru tersebut tidak mencukupi jumlah jam mengajarnya itu diketahui dari data di sekolah yang terkoneksi langsung dengan pemerintah pusat, sehingga insentif sertifikasinya tidak dapat dicairkan.

Menurutnya, guru tersebut tidak mencukupi jam mengajar karena jumlah jam mengajar di sekolahnya tidak tersedia lagi sehingga konsekuensinya guru tersebut harus pindah ke sekolah lain.

"Saat ini enam guru tersebut sudah kita sarankan untuk pindah ke beberapa sekolah yang kekurangan guru dan masih banyak tersedia jam mengajar," ujar dia.

Karena, menurut dia, kalau guru tersebut masih bertahan di sekolah lama, maka konsekuensinya insentif sertifikasinya tidak akan diterimanya lagi.

Kecuali, katanya, guru mata pelajaran di SMA masih bisa bertahan di sekolah lama dengan syarat harus mengajar di beberapa sekolah terdekat untuk mencukupi jumlah jam mengajar sebanyak 24 jam per minggu.

"Kalau enam guru SD itu memegang kelas jadi tidak bisa mengajar di dua hingga tiga sekolah seperti guru SMP dan SMA. Jadi solusinya mereka harus pindah sekolah," ujarnya.

Ia menerangkan, enam guru sertifikasi tersebut masih punya peluang untuk mendapatkan insentif pada semester berikutnya jika jam mengajarnya telah terpenuhi sebanyak 24 jam.

"Sertifikasinya belum dicabut. Mereka masih bisa mendapatkan insentif kalau jumlah jam mengajarnya mencukupi," ujarnya lagi.***4***

Pewarta: Oleh Ferri Arianto

Editor : Triono Subagyo


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2015