Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Rejang Lebong, Provinsi Bengkulu, menargetkan seluruh sekolah tingkat SD dan SMP di wilayah itu pada 2024 sudah menerapkan Kurikulum Merdeka.

"Kami targetkan pada tahun 2024 seluruh SD dan SMP di Rejang Lebong sudah menerapkan Kurikulum Merdeka. Satuan belajar sudah melaksanakan prinsip-prinsip merdeka belajar," kata Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Rejang Lebong Rezza Pakhlevie di Rejang Lebong, Rabu.

Dia menyebutkan jumlah sekolah di bawah naungan Dikbud Rejang Lebong yang meliputi SD dan SMP saat ini mencapai 236 sekolah. Sebagian dari sekolah itu sudah mulai menerapkan Kurikulum Merdeka.

Penerapan Kurikulum Merdeka di daerah itu, kata dia, mulai diberlakukan pada tahun 2021/2022 dengan mentor atau pembimbingnya adalah 30 sekolah penggerak baik tingkat SD maupun SMP tersebar di 15 kecamatan.

Menurut dia, penerapan Kurikulum Merdeka memberikan keleluasaan kepada para pendidik untuk menciptakan pembelajaran lebih luas sesuai dengan kebutuhan dan lingkungan belajar peserta didik.



Sejauh ini penerapan Kurikulum Merdeka dalam 15 kecamatan di Kabupaten Rejang Lebong di beberapa kecamatan yang jauh dari perkotaan masih mengalami kendala di antaranya belum adanya tenaga IT dan jaringan internet sehingga tidak bisa mengakses platform merdeka belajar.

Untuk mengatasi kendala yang dihadapi sejumlah kecamatan ini pihaknya telah membuat komunitas belajar yang beranggotakan para kepala sekolah yang kesulitan jaringan internet maupun belum memiliki tenaga IT sehingga mereka bisa sama-sama belajar dan mengakses platform merdeka belajar.

Upaya yang dilakukan Dikbud Rejang Lebong ini, kata dia, setelah didaftarkan ke pusat, komunitas belajar yang telah dibentuk mendapatkan penghargaan dari Kemendikbud sebagai yang terbanyak di Provinsi Bengkulu.

"Penghargaan ini diberikan dalam acara karnaval Merdeka Belajar di Yogyakarta pada 29 Mei 2023," ujarnya.
 

Pewarta: Nur Muhamad

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2023