Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Dito Ariotedjo mengatakan penyelenggaraan Pekan Olahraga Tradisional Nasional (Potradnas) IX 2023 diharapkan dapat terus melestarikan olahraga tradisional, dan ini merupakan salah satu misi penyelamatan budaya Indonesia.
"Penyelenggaraan Potradnas ini juga merupakan misi penyelamatan budaya Indonesia dari banyaknya pengaruh budaya asing terutama efek digitalisasi," katanya di Kabupaten Kuningan, Jawa Barat, Selasa, saat membuka acara Potradnas IX 2023.
Ia mengatakan dengan digelarnya Potrandas diharapkan dapat ikut serta melestarikan olahraga tradisional yang saat ini sudah mulai ditinggalkan, terutama oleh anak-anak karena maraknya penggunaan teknologi, khususnya telepon pintar.
Menurutnya Kemenpora juga berupaya memperbaiki kemasan olahraga tradisional, agar bisa diminati oleh anak-anak muda, sehingga warisan dari nenek moyang bisa terjaga dan dapat dilestarikan.
"Kami dari pemerintah pusat sangat mendukung digelarnya pekan olahraga tradisional. Dan mungkin ke depan bisa terus diperbaiki, agar bisa lebih terkenal lagi, serta dapat digemari oleh anak-anak muda," katanya.
Ia menambahkan Kemenpora juga sedang berupaya mendorong olahraga tradisional agar dapat dipertandingkan di ajang-ajang yang lebih bergengsi, terutama tingkat internasional, seperti SEAGames, Asian Games, dan juga Olimpiade.
Ia menjelaskan saat ini pihaknya terus berdiplomasi, agar olahraga tradisional seperti pencak silat, hadang, dan lainnya, dapat diakui oleh dunia luas.
Menurutnya upaya tersebut merupakan salah satu upaya untuk terus melestarikan olahraga tradisional, dan apa yang sudah ada tidak hilang dimakan zaman.
"Kami sedang berdiplomasi, agar olahraga tradisional Indonesia bisa dipertandingkan di Olimpiade. Contohnya seperti pencak silat dan hadang, itu salah satu langkah kami untuk melestarikan olahraga tradisional," demikian Dito Ariotedjo.
Update Berita Antara Bengkulu di Google News
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2023
"Penyelenggaraan Potradnas ini juga merupakan misi penyelamatan budaya Indonesia dari banyaknya pengaruh budaya asing terutama efek digitalisasi," katanya di Kabupaten Kuningan, Jawa Barat, Selasa, saat membuka acara Potradnas IX 2023.
Ia mengatakan dengan digelarnya Potrandas diharapkan dapat ikut serta melestarikan olahraga tradisional yang saat ini sudah mulai ditinggalkan, terutama oleh anak-anak karena maraknya penggunaan teknologi, khususnya telepon pintar.
Menurutnya Kemenpora juga berupaya memperbaiki kemasan olahraga tradisional, agar bisa diminati oleh anak-anak muda, sehingga warisan dari nenek moyang bisa terjaga dan dapat dilestarikan.
"Kami dari pemerintah pusat sangat mendukung digelarnya pekan olahraga tradisional. Dan mungkin ke depan bisa terus diperbaiki, agar bisa lebih terkenal lagi, serta dapat digemari oleh anak-anak muda," katanya.
Ia menambahkan Kemenpora juga sedang berupaya mendorong olahraga tradisional agar dapat dipertandingkan di ajang-ajang yang lebih bergengsi, terutama tingkat internasional, seperti SEAGames, Asian Games, dan juga Olimpiade.
Ia menjelaskan saat ini pihaknya terus berdiplomasi, agar olahraga tradisional seperti pencak silat, hadang, dan lainnya, dapat diakui oleh dunia luas.
Menurutnya upaya tersebut merupakan salah satu upaya untuk terus melestarikan olahraga tradisional, dan apa yang sudah ada tidak hilang dimakan zaman.
"Kami sedang berdiplomasi, agar olahraga tradisional Indonesia bisa dipertandingkan di Olimpiade. Contohnya seperti pencak silat dan hadang, itu salah satu langkah kami untuk melestarikan olahraga tradisional," demikian Dito Ariotedjo.
Update Berita Antara Bengkulu di Google News
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2023