Dinas Pertanian dan Perikanan (Distankan) Kabupaten Rejang Lebong, Provinsi Bengkulu menyebutkan luas perkebunan kopi rakyat di daerah itu mencapai 30.386,5 hektare dengan produksi biji kopi per tahun mencapai 16.771,5 ton.

Kepala Dinas Pertanian dan Perikanan Rejang Lebong Zulkarnain di Rejang Lebong, Jumat, mengatakan kopi merupakan komoditas unggulan Kabupaten Rejang Lebong selain gula aren dan aneka tanaman sayuran.

"Saat ini luasan perkebunan kopi rakyat di Kabupaten Rejang Lebong mencapai 30.386,5 hektare, terdiri dari perkebunan kopi robusta seluas 29.854,50 hektare dan perkebunan kopi Arabika 532 hektare," kata dia.

Dia menjelaskan tanaman kopi tersebut tumbuh dalam 14 dari 15 kecamatan yang ada di Rejang Lebong, satu kecamatan tidak memiliki perkebunan kopi yakni Kecamatan Curup yang menjadi ibu kota daerah itu dan posisinya berada di tengah kota.

Dari luas perkebunan kopi tersebut, kata dia, untuk kopi robusta per tahun menghasilkan 16.561,8 ton dengan rata-rata produksi 895,34 kg. Sedangkan untuk perkebunan kopi Arabika seluas 532 hektare dengan produksi 209,6 ton per tahun dengan rata-rata produksi 822,56 kg.

Ia mengatakan luas perkebunan kopi di Kabupaten Rejang Lebong saat ini mengalami peningkatan dibandingkan dengan dua tahun sebelumnya, di mana untuk kopi robusta seluas 29.854,50 hektare dan kopi Arabika seluas 532 hektare.

Sedangkan luas perkebunan kopi robusta tahun 2020 lalu seluas 23.104 hektare dan perkebunan kopi Arabika seluas 529 hektare, dengan jumlah produksi per tahun mencapai 18.811 ton.

Sementara itu harga jual biji kopi kering di wilayah itu, tambah dia, saat ini mencapai Rp36.000 hingga Rp38.000 per kg, harganya mengalami kenaikan hampir dua kali lipat dari tahun sebelumnya. 

Kendati harga biji kopi mengalami kenaikan, sebaliknya produksi buah yang dihasilkan oleh petani di daerah itu pada musim panen kopi tahun ini mengalami penurunan hingga 50 persen. Penurunan produksi biji kopi ini bukan hanya terjadi di Rejang Lebong tetapi daerah lainnya akibat adanya cuaca ekstrem yang melanda Tanah Air.

Pewarta: Nur Muhamad

Editor : Anom Prihantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2023