Wakil Gubernur (Wagub) Bengkulu Rosjonsyah mengingatkan pemerintah kabupaten dan kota di provinsi itu menerapkan metode konvergensi dalam menyiapkan program-program penanggulangan dan pengentasan kemiskinan.
 
"Konvergensi yang dimaksud itu adalah upaya memastikan agar seluruh program penanggulangan kemiskinan mulai dari tahap perencanaan, penentuan lokasi dan masyarakat yang berhak, serta anggaran untuk tepat sasaran, yang nantinya tertuju pada satu target, tepat sasaran," kata dia di Bengkulu, Rabu.
 
Dia mengatakan upaya tersebut agar program penanggulangan dan pengentasan kemiskinan dapat berjalan efektif dan efisien serta benar-benar berdampak dengan turunnya angka kemiskinan daerah.

Baca juga: Wali Kota Bengkulu ajukan surat pengunduran diri ke DPRD
 
Dari 2021 ke 2022, kata dia, Provinsi Bengkulu memang mampu menurunkan angka kemiskinan daerah namun penurunannya kecil yakni sebesar 0,09 persen.
 
"Jumlah penduduk miskin berkurang sebanyak, 0,09 persen dari 14,43 persen menjadi 14,34 persen, 0,09 persen kecil sekali," kata dia.
 
Oleh karena itu, kata Rosjonsyah, program penanggulangan kemiskinan itu perlu benar-benar tepat dalam perencanaan, penganggaran, penyaluran, dan sasaran penerima dalam bentuk metode konvergensi.
 
"Perencanaan dirancang baik dari sisi sosial dan ekonomi, masyarakat penerima, daerah lokus, semuanya kalau dengan data yang baik nanti akan didapat keputusan yang terbaik," kata dia.

Ia juga berpesan kepada pemerintah kabupaten kota setempat agar dapat menerapkan strategi dalam penanggulangan kemiskinan sesuai dengan Permendagri Nomor 53 Tahun 2020, di antaranya mengurangi beban pengeluaran masyarakat miskin serta meningkatkan pendapatan masyarakat miskin.


Update Berita Antara Bengkulu Lainnya di Google News

Pewarta: Boyke Ledy Watra

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2023