Bengkulu,  (Antara) - Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi) Bengkulu mengecam pembunuhan Indra Kailani, petani yang merupakan aktivis Serikat Tani Tebo (STT) Kabupaten Tebo, Provinsi Jambi, yang diduga dilakukan satpam perusahaan perkebunan sawit swasta.

"Kami mengecam pembunuhan aktivis agraria itu dan mendesak polisi segera menangkap para pelaku," kata Direktur Walhi Bengkulu Beni Ardiansyah di Bengkulu, Senin.

Ia mengatakan, pembunuhan aktivis itu menambah catatan hitam konflik agraria di Indonesia.

Walhi, kata dia, sudah berulangkali mendesak pemerintah untuk menuntaskan kasus-kasus konflik agraria dengan membentuk Badan Penyelesaian Konflik Agraria.

"Kalau tidak segera diselesaikan maka kasus-kasus seperti ini akan terus berlanjut," kata dia.

Termasuk di Provinsi Bengkulu, tambah Beni, konflik agraria antara petani dengan perusahaan perkebunan besar swasta dan milik negara masih terjadi.

Penyelesaian konflik agraria, menurut Beni, juga menjadi salah satu janji kampanye Presiden Joko Widodo yang belum direalisasikan hingga kini.

Indra Kailani, anggota Serikat Tani Tebo (STT) dibunuh oleh sejumlah orang yang diduga dari unit reaksi cepat "security" PT WKS di Kabupaten Tebo, Jambi.

Korban dibunuh pada Jumat (27/2) dan jasadnya ditemukan di rawa-rawa pada Sabtu (28/2).

***2***


Pewarta: Oleh Helti Marini Sipayung

Editor : Triono Subagyo


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2015