Lebong (ANTARA Bengkulu) - Kabupaten Lebong, Provinsi Bengkulu dilanda dua bencama alam yaitu tanah longsor dan banjir bandang, dengan kerugian seluruhnya mencapai Rp30 miliar.

Dua bencana itu terjadi Minggu 22/4 sore setelah daerah itu dilanda hujan lebat sekitar tiga jam, sedangkan sebelumnya ada longsoran kecil dan trasnportasi sempat sudah lancar, kata Sekretaris Dinas PU Lebong Edy Syamsuar di Lebong,Senin.

Ia menjelaskan, khusus bencana longsor ada 16 titik yang menghubungkan Bengkulu Utara-Lebong dengan ketinggi timbunan tanah mencapai 10 meter dan sepanjang empat kilometer.

Akibatnya, transportasi Bengkulu Utara-Lebong putus total dan ada delapan kendaraan roda empat dan 20 sepeda motor terjebak dalam longsor tersenut, namun tidak ada korban jiwa.

Pengerjaan tanah longsor itu diperkirakan memakan waktu satu pekan ke depan karena hanya ada satu alat berat dan akan ditambah satu alat lagi dari provinsi Bengkulu.

Sementara bencana banjir bandang pada saat bersamaan telah menghanyutkan satu rumah penduduk dan satu usaha penggilingan padi warga Desa Talangulu setempat.

Air bah itu tiba setelah Sungai Air Raman meluap hingga ketinggian empat meter, namun tidak ada korban jiwa dalam musibah banjir tersebut, ujarnya.

Bupati Lebong Rosjonsyah telah melaporkan musibah itu ke Plt Gubernur Bengkulu Junaidi Hamsyah dan langsung ke lapangan, Minggu (23/4) malam.

"Kami sangat membutuhkan bantuan alat berat karena daerah itu kekuranggan alat untuk mengerjakan longsoran tanah tersebut, ujar Edy. (T.Z005/S006)

Pewarta:

Editor : AWI-SEO&Digital Ads


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2012