Rejanglebong,  (Antara) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Rejanglebong, Provinsi Bengkulu meminta kalangan masyarakat setempat untuk mewaspadai terjadinya bencana alam tanah longsor di daerah itu.

"Saat ini curah hujan di Rejanglebong masih cukup tinggi sehingga potensi bencana alam berupa tanah longsor dan banjir kemungkinan bisa kapan saja terjadi," kata Kepala Seksi Logistik BPBD Rejanglebong, Andi Purwanto di Rejanglebong, Senin.

Untuk itu warga yang berada di kawasan rawan bencana diminta untuk berhati-hati dan tetap waspada, jika terjadi hujan lebat dan dalam rentang waktu yang lama agar segera mengungsi ke lokasi yang lebih aman terutama petani yang tinggal diperkebunan kopi di kawasan perbukitan.

Imbauan waspada bahaya tanah longsor di daerah tersebut kata dia, disampaikan mengingat masih tingginya curah hujan yang turun pascapenemuan korban tanah longsor di kawasan Dusun Karang Jaya Desa Tebat Pulau, Kecamatan Bermani Ulu sehingga menewaskan Ardi (27) warga Kelurahan Talang Benih, Kecamatan Curup pada Rabu sore (11/3).

Lokasi terjadinya bencana tanah longsor itu sendiri tambah dia, merupakan salah satu kawasan rawan bencana tanah longsor yang sudah ditetapkan BPBD setempat.

Kawasan rawan bencana itu diantaranya Kecamatan Curup Selatan, Bermani Ulu, Sindang Beliti Ilir, Sindang Beliti Ulu, Binduriang dan Kecamatan Padang Ulak Tanding terutama disepanjang jalan lintas Curup-Lubuklinggau.

Keenam yang kecamatan yang dinyatakan rawan bencana tanah longsor dari 15 kecamatan yang ada di daerah tersebut kata dia, harus diwaspadai masyarakat masing-masing wilayah terutama saat musim penghujan belakangan ini.

Pewarta: Oleh Nur Muhamad

Editor : Triono Subagyo


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2015