Bengkulu (Antara-IPKB) - Ratusan remaja Generasi Berencana (GenRe) di Bengkulu ikuti diskusi publik kependudukan tentang permasalahan yang menghadang masa depan pemuda.

Antaralain masalah pernikahan dini, seks bebas, penyalahgunaan narkoba dan zat adiktif, sejumlah persoalan tersebut menjadi perhatian pemerintah dalam membangun generasi yang berkualitas, kata Kepala Bidang Keluarga Sejahtera dan Pemberdayaan Keluarga (KS-PK) Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana (BKKBN) Bengkulu Adharsya kepada watawan usai mengisi diskusi publik, Rabu 18/3.

Ia mengatakan, diskusi yang menyertakan ratusan remaja pelajar dan mahasiswa itu lebih menitik beratkan pada aspek pernikahan dini. Karena, remaja dan pernikahan dini sangat berkaitan erat," katanya.

Jika remaja tidak dapat menunda usia perkawinan lebih dari 19 tahun, maka remaja termasuk dalam kategori yang mengalami pernikahan dini. 

Remaja perlu menyiapkan dirinya untuk bebas dari resiko triad kesehatan reproduksi remaja ( seksualitas, napza, hiv/aids) sehingga dapat unggul dan menjadi remaja tegar dalam  mendewasakan perkawinannya.

"Ideal usia kawin pertama bagi remaja puteri pada umur 21 dan putera 25 tahun,"
Dengan demikian akan dapat mengurangi dari beberapa risiko melahirkan baik terhadap bayi bahkan ibu melahirkan, ujarnya.

Usia kawin pertama (UKP) secara total, dari data susenas 2012 dibawah 14 tahun sebesar 3,78 persen. UKP umur 15 ? 16 tahun 15,61 persen dan UKP pada kelompok umur 17 ? 18 tahun mencapai 24,54 persen.
 
Adharsyah menambahkan, langkah dalam mengatasi persoalan yang menhadang kaum muda itu, pihaknya mengmebangkan pusat informasi konseling baik tingkat sekolah maupun perguruan tinggi.
Di Bengkulu hingga 2014 terdapat pusat konseling remaja sebanyak 350 PIK, yang terbagi menjadi PIK R tahap tumbuh 250, tahap tegak 75 dan tahap tegar 25. 

Diharapkan pada 2015 ini jumlah PIK R semakin meningkat. Mulai dari Januari-Maret 2015 sudah ada beberapa  PIK R/M yang terbentuk di Kota Bengkulu. Antaralain PIK M Akbid Dehasen, Stikes Dehasen, SMP IT Iqra 1, dan PIK R IPNU, IPPNU. 

Untuk meningkatkan kualitas kelompok konseling itu, BKKBN terus  mendorong peningkatannya melalui kegiatan pelatihan maupun kepelatihan bagi pendidik sebaya dan konselor sebaya maupun kegiatan perlombaan seperti lomba - lomba bagi duta remaja mahasiswa, pungkasnya.(rs)

Pewarta: Oleh Idris

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2015