Rejang Lebong, Bengkulu (ANTARA) - Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3APPKB) Kabupaten Rejang Lebong, Provinsi Bengkulu, melibatkan Duta Generasi Berencana (Genre) dalam penanganan kasus stunting di wilayah ini.
"Peran remaja sangat penting dalam penurunan stunting. Duta Genre sebagai figur teladan di kalangan generasi muda diharapkan mampu menjadi role model dan spoken person dalam meningkatkan pemahaman terkait kesehatan remaja, pernikahan dini, seks bebas, dan narkoba," kata Kepala DP3APPKB Rejang Lebong Sutan Alim pada acara pelatihan dan pemilihan Duta Genre, di Rejang Lebong, Jumat.
Dia menjelaskan, kegiatan pelatihan dan pemilihan Duta Genre Kabupaten Rejang Lebong tersebut dilaksanakan setiap tahun dengan tujuan untuk memilih duta remaja yang berwawasan serta peduli dengan isu-isu kesehatan reproduksi, perencanaan kehidupan berkeluarga, dan pencegahan stunting.
Program Genre yang dikembangkan pemerintah saat ini, kata dia, sebagai penyiapan kehidupan berkeluarga remaja melalui pendewasaan usai perkawinan.
Pada kegiatan pelatihan dan pemilihan Duta Genre Kabupaten Rejang Lebong yang dilaksanakan 22-23 November 2024 ini diikuti oleh 60 peserta dari sekolah tingkat SMP dan SMA.
"Materi pelatihan soft skill ini cukup beragam, mulai dari lomba majalah dinding, susun kata, pertanyaan berantai, estafet pipet, estafet air, hingga koreografi," ujarnya.
Dia berharap dengan adanya kegiatan dan pemilihan Duta Genre ini nantinya bisa meningkatkan kualitas ketahanan remaja serta perencanaan berkeluarga bagi remaja oleh pendidik sebaya dan konselor sebaya.
"Selain itu, kita juga berharap kegiatan ini bisa meningkatkan pemahaman remaja tentang kesehatan produksi. Kemudian perwakilan Duta Genre ini dapat mendukung program bangga kencana dan pencegahan stunting," katanya.
Angka stunting di Kabupaten Rejang Lebong berdasarkan hasil survei kesehatan Indonesia tim Kemenkes pada 2022 berada di angka 20,2 persen, kemudian tahun 2023 kembali naik sebesar 8,4 persen yakni di angka 28,6 persen dan menjadi yang tertinggi di Provinsi Bengkulu.