Penampilan gitaris Balawan di Seoul, Korea Selatan, pada Sabtu (5/8) dinilai menunjukkan kepada publik di sana bahwa Indonesia adalah negara yang beragam.

"Musik adalah medium yang universal, menembus suku bangsa, ras dan mencerminkan kebhinnekaan Indonesia," kata Minister Counsellor Ekonomi Kreatif dan Digital, Percepatan Start Up dan Diplomasi Publik Kedutaan Besar Republik di Seoul, Korea Selatan, Joannes E. Tandjung, saat dihubungi ANTARA dari Jakarta, Minggu.

Gitaris ternama Indonesia I Wayan Balawan tampil pada acara 9th Seoul International Harmonica Festival, yang berlangsung di Gwanghamun Square, Seoul.

Di panggung yang terletak depan tengara tersohor kota itu, patung Raja Sejong, Balawan tampil bersama Muhammad Reyhan Naufal (harmonika), Indro Hardjodikoro (bass) dan Dharrian Emilio (drum).

Balawan tampil sekitar pukul 18.00 di panggung yang berlokasi dekat Istana Gyeongbokgung tersebut.

Setidaknya ada dua lagu yang dibawakan Balawan dan kawan-kawan yang menunjukkan keindahan dan keberagaman Indonesia, yaitu "Andong" dan "Janger".

"Lagu Janger kami bawakan untuk mengingatkan masyarakat Korea Selatan akan kebhinnekaan Indonesia melalui keindahan Pulau Bali. Semoga penampilan kami membuat masyarakat Korsel dan asing tertarik untuk berwisata ke Indonesia," kata Balawan, dalam siaran pers KBRI Seoul.

Penampilan Balawan di Seoul tahun ini begitu spesial, kata Joannes, selain yang pertama pada masa endemi, tahun ini Indonesia dan Korea memperingati 50 tahun hubungan diplomatik. Peningkatan kolaborasi antara pelaku ekonomi kreatif Indonesia dengan mitra Korea Selatan adalah salah satu fokus kerja sama kedua negara.

Diplomasi musik merupakan salah satu subsektor potensial ekonomi kreatif Indonesia. KBRI di Seoul membentuk Fungsi Ekonomi Kreatif dan Digital, Percepatan Start Up dan Diplomasi Publik pada awal 2022 pada awal masa tugas Duta Besar Gandi Sulistiyanto.

Pewarta: Natisha Andarningtyas

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2023