Kedutaan Besar Republik Indonesia di Seoul, Korea Selatan, mengatakan peringatan darurat yang dikeluarkan pemerintah kota setempat akibat peluncuran rudal di Korea Utara sudah dicabut.
Sekitar pukul 06.32 waktu setempat, warga dan wisatawan yang menggunakan nomor ponsel Korea Selatan mendapat peringatan darurat untuk segera evakuasi.
Beberapa menit kemudian, Kementerian Administrasi Publik dan Keamanan Korea Selatan menyatakan bahwa peringatan sebelumnya yang dikeluarkan oleh Pemerintah Kota Seoul adalah pengumuman yang salah.
Beberapa menit kemudian, Kementerian Administrasi Publik dan Keamanan Korea Selatan menyatakan bahwa peringatan sebelumnya yang dikeluarkan oleh Pemerintah Kota Seoul adalah pengumuman yang salah.
Pada pukul 07.25 waktu setempat, KBRI Seoul mendapat informasi bahwa peringatan darurat yang dikeluarkan Pemerintah Kota Seoul disebabkan peluncuran rudal oleh Korea Utara.
"Informasi tersebut sekaligus menyatakan bahwa 'Wartime Alert' untuk seluruh wilayah di kota Seoul telah diangkat dan para penduduk kota Seoul diharapkan dapat menjalankan aktivitas seperti biasa," kata Duta Besar RI untuk Korea Selatan Gandi Sulistiyanto melalui pesan instan kepada wartawan, yang dipantau dari Seoul, Rabu.
Aktivitas warga di Seoul sejak peringatan darurat tersebut berjalan seperti biasa.
Otoritas di perbatasan Korea Selatan dengan Korea Utara mendeteksi peluncuran rudal di Dongchang-ri, pantai barat Korea Utara pukul 06.29 waktu setempat. Proyektil melintas di atas perairan jauh di sebelah barat perbatasan Pulau Baengyeong milik Korea Selatan.
Peluncuran rudal tersebut tidak berdampak terhadap wilayah Korea Selatan.
"Pemerintah Korsel saat ini hanya memberikan peringatan, namun belum memasukkan pada kategori luar biasa. Beberapa pesan peringatan yang muncul telah direvisi oleh otoritas terkait," kata Gandi.
Gandi juga mengatakan KBRI Seoul sudah memiliki standar operasional prosedur (SOP) keadaan darurat, termasuk evakuasi warga apabila dalam keadaan darurat.
"KBRI akan terus memantau perkembangan ini dan melaporkan pada kesempatan pertama," kata Gandi.
Selain peluncuran rudal, kemungkinan lain aktivitas yang memicu peringatan bencana adalah peluncuran satelit oleh Korea Utara.
Update Berita Antara Bengkulu di Google News