Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Mukomuko, Bengkulu terus melakukan pengawasan terhadap empat pabrik kelapa sawit yang dilaporkan warga terkait dugaan pencemaran sungai.
 
"Kami terus melakukan pengawasan untuk mencegah pencemaran air sungai dan lingkungan di daerah ini," kata Pejabat Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Mukomuko Deni Novian, di Mukomuko, Selasa.
 
DLH Kabupaten Mukomuko sebelumnya menerima laporan dari sejumlah warga di daerah ini terkait dugaan pencemaran sungai yang dilakukan oleh empat pabrik kelapa sawit di daerah ini.

Baca juga: Dinas PUPR Mukomuko gerak cepat bangun irigasi jebol akibat banjir
 
Ia menyebutkan, sebanyak empat pabrik kelapa sawit tersebut, yakni PT Gajah Sawit Sakti (GSS), PT Karya Agro Sawitindo (KAS), PT Karya Sawitindo Mas (KSM), dan PT Usaha Sawit Mandiri (USM).
 
Ia menjelaskan, instansinya sebelumnya menerima laporan dari warga yang menemukan ikan mati dalam jumlah besar di aliran Sungai Air Hitam yang berada dekat dengan PT GSS.
 
Kemudian instansinya telah mengecek secara visual kondisi air Sungai Air Hitam, namun belum ditemukan adanya dugaan pencemaran sungai tersebut.
 
Selain itu, katanya lagi, PT GSS selama ini membuang limbah cair ke daratan atau lahan perkebunan kelapa sawit milik petani yang berada dekat dengan perusahaan tersebut.
 
Selanjutnya, instansinya meminta pabrik tersebut memperluas lahan pembuangan limbah agar limbah tersebut tidak masuk ke sungai di wilayah tersebut.

Baca juga: Mukomuko mulai bangun jembatan putus akibat banjir
 
Deni yang juga Kabid Penataan, Penaatan dan Peningkatan Kapasitas DLH Mukomuko mengatakan, instansinya juga meminta kepada pabrik lainnya untuk mengeruk kolam limbah yang mengalami pendangkalan, agar air dari kolam limbah tidak meluap ke sungai.
 
Kemudian, katanya lagi, instansinya meminta pabrik memberikan nomor pada setiap kolam limbah untuk mempermudah petugas mengawasi aktivitas pembuangan limbah pabrik tersebut.
 
Selanjutnya, ia meminta kepada pihak pabrik kelapa sawit merapikan pipa yang terdapat pada kolam limbah untuk mengantisipasi jangan sampai pipa tersebut dijadikan sarana membuang limbah ke sungai pada saat musim hujan.



Update Berita Antara Bengkulu Lainnya di Google News

Pewarta: Ferri Aryanto

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2023