Bengkulu (Antara) - Asosiasi Batu Mulia Bengkulu menyebutkan hingga saat ini terdapat 1.000 perajin batu akik yang tersebar di wilayah Kota Bengkulu, Provinsi Bengkulu.

"Ini hanya data dalam wilayah Kota Bengkulu, belum termasuk ke daerah lain," kata seorang pengurus Asosiasi Batu Mulia Bengkulu Hernanda Asri di Bengkulu, Sabtu.

Ia mengatakan beberapa kabupaten di Provinsi Bengkulu juga dikenal sebagai penghasil bahan baku batu akik, terutama Kabupaten Bengkulu Utara dan Kaur.

Namun, katanya, hampir seluruh wilayah di Provinsi Bengkulu memiliki kandungan bahan baku batu akik, termasuk jenis baru asal Kabupaten Lebong yang mulai naik daun yaitu pink Lebong.

"Batu akik yang sedang tren dalam beberapa tahun terakhir memang harus diakui sudah menjadi ladang profesi baru," katanya.

Industri kecil itu, mampu membuka lapangan kerja baru dan cenderung tidak membutuhkan modal yang tinggi.

Namun, ia mengharapkan pemerintah memperhatikan para perajin tersebut, sehingga usaha yang digeluti dapat berkelanjutan.

"Bengkulu seharusnya punya satu sentra atau pusat bisnis batu akik seperti yang ada di Rawa Bening, Jakarta," katanya.

Keberadaan pusat batu itu, juga sekaligus menjadi salah satu kunjungan wisata berbasis padat karya yang menampilkan proses pengolahan batu hingga menjadi produk siap jual.

Pelatihan keterampilan bagi perajin menurutnya perlu dikembangkan sehingga karya mereka beragam, tidak hanya berbentuk batu cincin.

"Karena kegemaran manusia pada satu hal ada batasnya, sehingga perlu inovasi bentuk batu yang diolah tidak hanya bentuk cincin, tapi aksesoris lain dan bahan interior yang menarik," katanya.

Pewarta: Oleh Helti Marini Sipayung

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2015