Mukomuko (ANTARA Bengkulu) - Wakil Bupati Mukomuko, Provinsi Bengkulu, Choirul Huda menyarankan petani di daerahnya agar tidak memakai listrik dalam membasmi hama babi karena sangat membahayakan manusia.

"Sebaiknya petani mulai dari sekarang gunakan cara lain yang lebih aman untuk menjaga tanaman sawit dari hama babi," katanya di Mukomuko, Rabu.

Hal itu disampaikan Choirul Huda menanggapi peristiwa tewasnya seorang warga Desa Pondok Batu, Kecamatan Kota Mukomuko, akibat tersengat aliran listrik yang bersumber dari mesin genset yang digunakan untuk membasmi hama babi hutan.

Peristiwa ini, katanya harus menjadi pejaran bagi petani sawit, karena cara seperti ini tidak aman digunakan.
"Bisa saja mereka mengunakan jerat babi lainnya yang lebih aman asalkan tidak lagi mengunakan listrik," ujarnya.

Sementara itu tewasnya Apri akibat tersengat listrik dari mesin genset yang digunakan untuk membunuh hama babi menjadi kontoversi di Mukomuko.

Anggota DPRD Kabupaten Mukomuko Eri Zulhayat menilai ada faktor kelalain dari pemilik kebun yang memiliki mesin genset dan Apri yang terbiasa mematikan mesin genset tersengat listrik.

"Persoalan itu bisa sebagai pengalaman bagi pemilik kebun tanaman sawit agar ke depan lebih hati-hati apalagi mengunakan mesin listrik yang digunakan untuk mengusir hama babi," ujarnya menjelaskan.

Seorang warga Desa Pondokbatu, Apri (25) pada Senin pagi (23/4) ditemukan meninggal dunia dengan kondisi tubuhnya menghitam karena tersengat arus listrik mesin genset yang biasa digunakan untuk membunuh hama babi.

Jasad Apri pertama kali ditemukan keluarganya dekat mesin genset sekitar pinggiran sungai desa itu, tepat pukul 09.00 WIB.(fto)

Pewarta:

Editor : AWI-SEO&Digital Ads


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2012