Bengkulu (Antara) - Sejumlah warga di Kelurahan Sumur Meleleh Kota Bengkulu mengharapkan Program Simpanan Keluarga Sejahtera (PSKS) dari pemerintah pusat disalurkan tepat sasaran kepada warga yang berhak menerima bantuan.

"Kami tidak terdaftar sebagai penerima bantuan dan tidak tahu syarat-syaratnya," kata Hasan Basri (60) di Bengkulu, Rabu.

Pria yang hidup sebatang kara itu sangat berharap dapat menerima bantuan pemerintah untuk memperingan beban hidupnya saat ini.

Namun Hasan tidak masuk dalam daftar rumah tangga sasaran (RTS) program Simpanan Keluarga Sejahtera (PSKS) yang merupakan kompensasi kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi.

Hasan mengatakan untuk memenuhi kebutuhan hidup, ia terpaksa bekerja sebagai kuli bangunan dan menerima berbagai tawaran pekerjaan serabutan lainnya.

Dalam beberapa tahun terakhir, kata Hasan, kondisi kesehatannya juga semakin memburuk karena ia mengidap penyakit asma.

"Saya sangat mengharapkan bantuan dan sudah berulang kali mendaftarkan diri tapi tidak dapat," ucapnya.

Selain Hasan Basrai, tetangganya Nurbaya (60) juga yang berpendapatan kecil juga tidak mendapat bantuan itu.

Perempuan yang tinggal di rumah berukuran 3x6 meter yang terbuat dari papan itu memenuhi kebutuhan sehari-hari dengan membuka warung kecil.

"Anak saya pernah mendaftarkan saya untuk dapat bantuan, tapi sampai kini belum terima," ucapnya.

Sementara penyaluran dana PSKS untuk wilayah Kota Bengkulu sudah berlangsung di Kantor PT Pos Cabang Bengkulu di Jalan Soetoyo.

"Kami hanya menyalurkan bantuan, kalau soal data rumah tangga sasaran kami terima dari pemerintah," kata Kepala Kantor Pos Cabang Utama Bengkulu Sudirjo.

Ia mengatakan untuk wilayah Provinsi Bengkulu terdapat 90 ribu RTS yang mendapatkan PSKS sebesar Rp600 ribu per RTS.

Dana bantuan yang diterima rumah tangga seharusnya Rp200 ribu perbulan dan dibayar sekaligus untuk Januari, Februari dan Maret sebesar Rp600 ribu.***4***

Pewarta: Oleh Helti Marini Sipayung

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2015