Bengkulu (ANTARA Bengkulu) - Kebutuhan telur ayam broiler di Bengkulu, hingga saat ini masih dipasok dari wilayah Medan, Sumatra Utara dan Padang, Sumatra Barat karena produksi lokal belum mencukupi.

Kebutuhan telur ayam di Kota Bengkulu rata-rata 10.000 butir, sedangkan produksi peternak lokal paling tinggi 2.000 butir/hari, kata seorang penjual telur di kawasan Panorama P Nainggolan, Rabu.

Ia mengatakan, pasokan telur ayam dari Medan, Sumut itu sejak belasan tahun lalu, setelah itu baru ada peternak lokal yang produksinya baru ratusan butir per hari. Saat ini pengusahan peternak telur ayam lokal mulai menjamur, namun produksi seluruhnya masih di bawah rata-rata 2.000 butir/hari.

"Kalau tidak dipasok dari Sumbar dan wilayah Sumut itu, maka warga Bengkulu akan kekurangan untuk mengkonsumsi telur ayam," katanya. Ia menjelaskan, harga telur ayam broiler ukuran besar tetap dijual pedagang Rp1.100 dari sebelumnyua Rp1.050 per butir dan ukuran kecil dan sedang antara Rp950-Rp1.000/butir dan stok cukup,

Harga telur ayam yang dijual pedagang menggunakan karpet berisi 30 butir tetap dijual Rp30.000/karpet.
Sedangkan telur ayam kampung sampai sekarang dipasok dari peternak lokal dengan harga bertahan Rp1.800/butir.

Kabid Perdagangan Dinas Perdagangan KOta Bengkulu Rahman mengatakan, pasokan telur ayam itu tetap mengandalkan dari provinsi tetangga karena produksi lokal belum mencukupi.

Kebutuhan terlur ayam itu akan meningkat, bila endekati hari-hari besar seperti bulan puasa dan lebaran atau menjelang tahun baru. Namun biasanya pedagang sudah mengantisipasi untuk menambah stok, tapi terlu produksi lokal tetap menjadi prioritas untuk dibeli pedagang, katanya.(Z005)

Pewarta:

Editor : AWI-SEO&Digital Ads


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2012