Bupati Gorontalo Utara Provinsi Gorontalo Thariq Modanggu menyerahkan tabungan pendidikan kepada Riski Lamato, pelajar Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 9 yang melakukan aksi heroik memanjat tiang bendera setinggi 14 meter.
"Bagi saya apa yang dilakukan Riski adalah aksi heroik yang sangat membanggakan. Saya selaku kepala daerah tidak hanya bangga namun wajib mengapresiasi," kata Bupati Thariq di Gorontalo, Jumat.
Tabungan pendidikan yang diberikan kepada Riski atas keberaniannya memanjat tiang bendera untuk menyambung tali yang putus di Hari Kemerdekaan 17 Agustus kata Bupati, merupakan bagian dari sejarah yang perlu dicatat.
"Ini wujud rasa nasionalisme yang tinggi dan cinta Tanah Air seorang generasi muda di era saat ini. Riski mampu menunjukkan kecintaannya kepada Merah Putih. Kita patut bangga dengan aksi Riski meski sangat berbahaya," katanya.
Riski dengan sigap berlari kencang tanpa takut dengan risiko yang dihadapi. "Luar biasa dan membanggakan. Ada nilai nilai perjuangan yang patut dicontoh," kata bupati pula.
Ia mengapresiasi sekaligus menjadikan pelajaran bagi seluruh penyelenggara kegiatan upacara bendera untuk dapat optimal mempersiapkan kegiatan.
"Kita perlu mempersiapkan segala sesuatu dari berbagai sisi. Penting sekali untuk menerapkan cek dan ricek," katanya.
Bupati Thariq Modanggu juga didampingi Dandim 1314 Gorontalo Utara Letkol Inf. Czi Adityo Bangun Pratomo yang juga menyerahkan hadiah tabungan pendidikan serta peralatan sekolah untuk Riski Lamato.
Riski tercatat sebagai siswa kelas sepuluh SMA Negeri 9 Gorontalo Utara di Kecamatan Sumalata Timur yang tinggal di Desa Hulawa.
Ayah Riski bernama Irfan Lamato, ibunya Yusra Laiya. Riski merupakan anak sulung dari tiga bersaudara.
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2023
"Bagi saya apa yang dilakukan Riski adalah aksi heroik yang sangat membanggakan. Saya selaku kepala daerah tidak hanya bangga namun wajib mengapresiasi," kata Bupati Thariq di Gorontalo, Jumat.
Tabungan pendidikan yang diberikan kepada Riski atas keberaniannya memanjat tiang bendera untuk menyambung tali yang putus di Hari Kemerdekaan 17 Agustus kata Bupati, merupakan bagian dari sejarah yang perlu dicatat.
"Ini wujud rasa nasionalisme yang tinggi dan cinta Tanah Air seorang generasi muda di era saat ini. Riski mampu menunjukkan kecintaannya kepada Merah Putih. Kita patut bangga dengan aksi Riski meski sangat berbahaya," katanya.
Riski dengan sigap berlari kencang tanpa takut dengan risiko yang dihadapi. "Luar biasa dan membanggakan. Ada nilai nilai perjuangan yang patut dicontoh," kata bupati pula.
Ia mengapresiasi sekaligus menjadikan pelajaran bagi seluruh penyelenggara kegiatan upacara bendera untuk dapat optimal mempersiapkan kegiatan.
"Kita perlu mempersiapkan segala sesuatu dari berbagai sisi. Penting sekali untuk menerapkan cek dan ricek," katanya.
Bupati Thariq Modanggu juga didampingi Dandim 1314 Gorontalo Utara Letkol Inf. Czi Adityo Bangun Pratomo yang juga menyerahkan hadiah tabungan pendidikan serta peralatan sekolah untuk Riski Lamato.
Riski tercatat sebagai siswa kelas sepuluh SMA Negeri 9 Gorontalo Utara di Kecamatan Sumalata Timur yang tinggal di Desa Hulawa.
Ayah Riski bernama Irfan Lamato, ibunya Yusra Laiya. Riski merupakan anak sulung dari tiga bersaudara.
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2023