Bengkulu (ANTARA Bengkulu) - Pasokan daging ayam dari peternak lokal kepada para pedagang di Bengkulu, sampai saat ini masih lancar, sedangkan harganya masih bertahan Rp26.000/kg.

Kabid Perdagangan Dinas perdagangan Kota Bengkulu Rahman mengatakan, pasokan daging ayam lokal itu sempat menurun karena daya belim masyarakat berkurang akibat isu flu burung belum lama ini, katanya di Bengkulu, Rabu.

Ia mengatakan, biasanya gejolak harga daging ayam tersebut akan terjadi setelah ada isu flu burung dan akan meningkat bila produksi ikan dari tangkapan nelayan berkurang.

Masyarakat pada umumnya tidak terlalu banyak mekonsumsi daging ayam potong, kecuali ada hajatan atau mendekat hari-hari besar, sedangkan pangsa terbesar daging ayam itu ada industri restoran.

Bila pasokan dari peternak lokal menurun, maka akan disuplai dari peternak di tingkat kabupaten yang saat ini setiap kabupaten sudah ada peternak ayam potong.

Sedangkan bibitnya dipasok dari provinsi tetangga antara lain wilayah Sumsel dan Provinsi Lampung melalui agen resmi dari kedua daerah itu.

Seorang pedagang daging ayam Rusmi mengatakan, harga daging ayam saat ini bertahan Rp26.000 setelah sebelumnya naik dari Rp23.000/kg.

"Kami tidak bisa menjual daging terlalu murah karena biasaya pakan dan bibit ayam rata-rata sudah naik, dengan demikian pedagang tetap bertahan menjual pada lipel diatas Rp24.000/kg, ujarnya.(Z005)

Pewarta:

Editor : Usmin


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2012