Rejanglebong,  (Antara) - Perusahaan daerah air minum (PDAM) Tirtha Dharma Kabupaten Rejanglebong, Provinsi Bengkulu, pada tahun 2015 menargetkan penambahan pelanggan baru di daerah itu sebanyak 1.666 sambungan.

"Untuk tahun ini kami menargetkan penambahan pelanggan baru sebanyak 1.666 sambungan baik yang berasal dari masyarakat berpenghasilan rendah atau MBR kemudian sambungan untuk pelanggan yang mendapat subsidi dari APBN serta sambungan reguler," kata Direktur PDAM Tirtha Dharma Rejanglebong Hazairin di Pemkab Rejanglebong, Kamis.

Target penambahan pelanggan air bersih PDAM di daerah tersebut kata dia, terdiri dari pelanggan yang mendapat subsidi dari APBN 2015 sebanyak 666 sambungan, kemudian 1.000 sambungan dalam program MBR yang pembiayaannya berasal dari badan bantuan pembangunan internasional Amerika Serikat (USAID).

Sedangkan sambungan dari kalangan reguler di luar kedua program bantuan dari luar negeri dan APBN tambah dia, perbulannya ditargetkan sebanyak 25 sambungan atau setahunnya mencapai 300 sambungan.

Untuk pemasangan sambungan PDAM dalam program MBR, kata dia, diperuntukkan khusus bagi masyarakat tidak mampu dengan syarat membawa rekening listrik di bawah 1.300 Kwh dan membayar biaya pembelian water meter sebesar Rp400.000, biaya ini lebih murah jika dibandingkan dengan pemasangan reguler yang nilainya mencapai Rp750.000.

Sejauh ini, pelanggan baru yang sudah menikmati air bersih dalam program MBR itu, tambah dia, mencapai 200 sambungan dan diperkirakan jumlahnya akan terus bertambah seiring dengan sosialisasikan yang terus mereka lakukan.

Sementara itu, jumlah pelanggan PDAM daerah tersebut, kata dia, hingga saat ini mencapai 11.000 sambungan yang tersebar di 12 dari 15 kecamatan di Rejanglebong.

Sedangkan tiga kecamatan lainnya yakni Kecamatan Sindang Dataran, Sindang Beliti Ulu dan Kecamatan Sindang Beliti Ilir belum memiliki jaringan air bersih karena keterbatasan anggaran yang dimiliki daerah itu, mengingat anggaran yang dibutuhkan untuk pembangunan jaringan PDAM per kecamatan membutuhkan biaya mencapai Rp30 miliar.***3***



Pewarta: Oleh Nur Muhamad

Editor : Triono Subagyo


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2015