Jakarta,  (Antara) - Kader muda Partai Amanat Nasional (PAN) menanggapi kedatangan Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan di Bali, dalam rangka menghadiri Kongres IV PDI Perjuangan.

         "Kehadiran Ketum PAN ZH dikongres PDIP ibarat lakon politik Jawa, dapat dibaca sebagai sinyal bagi-bagi Koalisi Indonesia Hebat, terutama PDIP sebagai motor koalisi," kata juru bicara Kader Muda Progresif PAN Adnan Rarasina, kepada wartawan di Jakarta, Kamis.

         Adnan menilai langkah dan gerak politik Zulkifli Hasan ini bukan sebuah kebetulan semata, tetapi sudah diindikasikan melalui rangkaian peristiwa yang terjadi sebelumnya.

         Indikasi itu antara lain, pertama, pernyataan Plt. Sekjen PDIP Hasto Kristianto pada Musyawarah Daerah PDIP DKI Jakarta yang menyatakan bahwa kepemimpinan PAN yang baru akan mengubah konstelasi kekuatan politik nasional.

         Kedua, sikap politik Zulkifli Hasan yang menolak angket untuk Menkumham Yasona Laoly terkait kisruh kepengurusan PPP dan Golkar.

         Ketiga, pertemuan Ketua MPP PAN Sutrisno Bachir dengan Presiden Jokowi sehari sebelum Kongres PDIP berlangsung.

         Keempat, tidak pernah hadirnya Zulkifli Hasan dalam acara-acara Koalisi Merah Putih, termasuk Rapimnas Gerindra, Rabu (8/4) kemarin.

         "Ini semua menunjukan arah politik PAN yg semakin merapat ke KIH," jelas dia.

         Menurut Adnan, satu-satunya kaki Koalisi Merah Putih saat ini di PAN adalah gerbong PAN yang dimotori Amien Rais.

         Kader Muda Progresif PAN berpendapat selama langkah politik Zulkifli Hasan menghadiri Kongres PDIP dilakukan dalam kerangka silaturahim politik untuk memecah ketegangan politik, maka hal itu sah-sah saja.

         Namun, apabila kehadiran Zulkifli Hasan itu berniat membawa kapal besar PAN untuk bergabung ke KIH, maka hal itu dinilai tidak sesuai lagi dengan hasil keputusan Kongres IV PAN, beberapa waktu lalu.

         "Kalau kehadiran Pak ZH di Kongres PDIP untuk membawa kapal besar PAN ke KIH, maka kewajiban kader untuk mengingatkan, karena keberadaan PAN di KMP adalah hasil keputusan kongres," ucap dia.

         Dia menekankan, apabila Zulkifli Hasan ingin mengubah arah politik partai yang telah diputuskan dalam kongres, maka dibutuhkan kongres kembali, yakni kongres luar biasa PAN.

         "Dan apabila kongres luar biasa itu terjadi, tentu saja bolanya akan menjadi semakin liar," jtukasnya.

         Pada Kamis hari ini Kongres IV PDIP resmi dibuka oleh Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri di Bali.

         Pada kesempatan itu, tampak hadir Zulkifli Hasan selaku Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) yang selama ini diketahui tergabung dalam partai Koalisi Merah Putih.

    ***2***

Pewarta: Oleh Rangga Pandu Asmara Jingga

Editor : Triono Subagyo


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2015