Bengkulu (Antara-IPKB) - Direktur Hubungan Antar Lembaga Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Sukardi dalam dialog di Bengkulu menegaskan bahwa pelaksanaan Program Kependudukan dan KB Nasional tidak bisa ditawar-tawar. Pasalnya ada tiga alasan mendasar untuk merevitalisasi program tersebut.
Mengingat, pencapaian Program KKB dalam 10 tahun terakhir mengalami stagnan. Pertumbuhan penduduk membawa konsekwensi dan problemmatika lintas sektor. Dan keberhasilan program KKB amat ditentukan oleh dukungan stakeholders, kata Sukardi, di Bengkulu awal bulan lalu.
Ia mengatakan, dari tiga hal tersebut menunjukkan revitalisasi harus dilaksanakan dan perlu penggerakkannya secara lintas sektoral.
Semua lembaga yang ada sebagai mitra program KKB secara bersama-sama bertanggung jawab atas keberhasilan pembangunan kependudukan.
Ia menilai, pelaksanaan program KKB nasional di Bengkulu secara kemitraan telah berjalan dan menuai hasil. "Kemitraan TNI dan BKKBN melalui penggerakan Tentara Manunggal KB Kesehatan sejak beberapa tahun lalu dan saat ini dengan mengelar pelatihan bagi tenaga Bintara Pembina Desa (Babinsa) pun membuktikan kepedulian TNI terhadap pembangunan Kependudukan.
Komandan Korem 41 Garuda Emas Kolonel,Inf Fajar Budiman, ditempat yang sama mengatakan, pemerintah provinsi Bengkulu telah menanamkan semangat untuk merevitalisasi program pembangunan kependudukan. "Sejak 2009 diawalinya kesepakatan bersama antar dua lembaga TNI dan BKKBN baik nasional maupun daerah,"
Seiringnya kebutuhan pengembangan program, maka Korem 41 Gamas bersama BKKBN terus mengembangkan keterampilan bagi jajaran DANRAMIL dan BABINSA melalui penataran KKB bagi TNI.
Ia merincikan, kegiatan penataran keliling di jajaran Kodim se- Provinsi Bengkulu telah dilaksanakan sejak Maret hingga April 2015 yang telah melibatkan mencapai 1.000 personel.
Sementara itu, Kepala Perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Bengkulu Maryana menyebutkan, kepedulian TNI terhadap program KKB nasional di daerah itu, selain mengikut sertakan jajaran DANRAMIL dan BABINSA untuk menambah pengetahuan KKB, juga telah digelarnya bhaktisosial sebagai aplikasi lapangan penataran tersebut.
Dari kegiatan yang dilaksanakan pada pelayanan itu telah menghasilkan kesertaan masyarakat ber-KB sebanyak 1.313 akseptor. Terdapat di Kota Bengkulu sebanyak 45 akseptor, Seluma 146 peserta, Rejanglebong 77 peserta dan aplikasi di Kabupaten Bengkulu Utara terdapat peserta pelayanan KB sebanyak 152 orang. Dan bhaksos yang dilaksanakan di Kabupaten Bengkulu Selatan sebanyak 893 peserta, rinci Maryana.(rs)
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2015