Amerika Serikat telah menjatuhkan sanksi, termasuk pembekuan aset, terhadap dua pria dan sebuah perusahaan Rusia diduga membantu membiayai upaya Korea Utara mengembangkan senjata pemusnah massal dan rudal balistik, menurut pemerintah pada Kamis.
Kementerian Keuangan mengatakan AS bertindak sebagai tanggapan atas gagalnya upaya Korut meluncurkan satelit militer pekan lalu, dalam koordinasi dengan Jepang dan Korea Selatan.
Tindakan itu menyasar pria Korut dan pria Rusia serta perusahaan Intellekt LLC dari Rusia yang mencoba untuk membatasi upaya menghasilkan pendapatan yang akan digunakan untuk “pengembangan senjata pemusnah massal dan rudal balistik” Korut yang melanggar hukum, kata kementerian itu.
Kementerian menuduh seorang pria Korut yang bekerja sebagai eksekutif di sebuah perusahaan Rusia terpisah yang dimiliki oleh pria Rusia dan mempekerjakan buruh konstruksi Korea Utara di Rusia.
Pria Korut itu juga memimpin sekelompok pekerja teknologi informasi dari negaranya dan membantu mereka mendapatkan dokumen sehingga mereka dapat bekerja secara sah sebagai pekerja lepas, kata kementerian.
Intellekt mendapatkan kontrak untuk sebuah proyek konstruksi di Moskow yang dikoordinasi oleh pria Korut tersebut, sebut departemen itu.
Brian Nelson, wakil menteri Keuangan bidang terorisme dan intelijen keuangan, mengatakan bahwa AS akan terus bekerja sama erat dengan Korea Selatan dan Jepang dalam memerangi "aktivitas Korut yang menghancurkan dan melanggar hukum".
Sumber: Kyodo-OANA
Update Berita Antara Bengkulu Lainnya di Google News
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2023
Kementerian Keuangan mengatakan AS bertindak sebagai tanggapan atas gagalnya upaya Korut meluncurkan satelit militer pekan lalu, dalam koordinasi dengan Jepang dan Korea Selatan.
Tindakan itu menyasar pria Korut dan pria Rusia serta perusahaan Intellekt LLC dari Rusia yang mencoba untuk membatasi upaya menghasilkan pendapatan yang akan digunakan untuk “pengembangan senjata pemusnah massal dan rudal balistik” Korut yang melanggar hukum, kata kementerian itu.
Kementerian menuduh seorang pria Korut yang bekerja sebagai eksekutif di sebuah perusahaan Rusia terpisah yang dimiliki oleh pria Rusia dan mempekerjakan buruh konstruksi Korea Utara di Rusia.
Pria Korut itu juga memimpin sekelompok pekerja teknologi informasi dari negaranya dan membantu mereka mendapatkan dokumen sehingga mereka dapat bekerja secara sah sebagai pekerja lepas, kata kementerian.
Intellekt mendapatkan kontrak untuk sebuah proyek konstruksi di Moskow yang dikoordinasi oleh pria Korut tersebut, sebut departemen itu.
Brian Nelson, wakil menteri Keuangan bidang terorisme dan intelijen keuangan, mengatakan bahwa AS akan terus bekerja sama erat dengan Korea Selatan dan Jepang dalam memerangi "aktivitas Korut yang menghancurkan dan melanggar hukum".
Sumber: Kyodo-OANA
Update Berita Antara Bengkulu Lainnya di Google News
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2023